Rabu, 01 Oktober 2014

TANDA VITAL

TANDA VITAL*
Tanda vital termasuk pengukuran fisiologis terhadap suhu, nadi, tekanan darah, pernapasan dan saturasi oksigen. Tanda vital adalah cara yang efisien guna memantau kondisi pasien terhadap intervensi. Pengukuran tanda vital maupun pengukuran fisiologis lainnya  merupakan dasar untuk penyelesaian masalah klinis. Tenaga medis menggunakan pemeriksaan tanda vital guna menentukan indikasi obat yang diberikan dalam acuan tekanan darah dan nadi. Tenaga medis tidak memberikan obat jika pemeriksaan tanda vital diluar acuan tersebut.
A.                  SUHU
Suhu tubuh yaitu perbedaan jumlah panas yang dihasilkan dari proses tubuh dan total panas yang hilang menuju lingkungan luar. Faktor yang dapat mempengaruhi suhu tubuh yaitu usia, stres, olahraga, kadar hormon, irama sirkadian, dan lingkungan. Alat  yang dapat digunakan untuk mengukur suhu termometer air raksa dan termometer elektronik. Cara yang digunakan guna mengintervensi maupun mengatasi meningkatmya suhu tubuh bergantung dari penyebab demam, kekuatan, efek yang merugikan dan durasinya. Setelah melakukan intervensi tenaga medis menggunakan tindakan evaluatif yang lain seperti palpasi kulit dan pengkajian respirasi dan nadi. Jika terapi berhasil maka suhu tubuh klien akan kembali normal dan tanda vital yang lain akan ikut stabil pula serta  klien  akan merasa nyaman.

      B.      NADI
Nadi adalah salah satu dari sistem peralirah darah yang bentuknya menonjol dan dapat diraba  pada bagian tertentu tubuh.  Jumlah denyut nadi yang terjadi selama 1 menit adalah kekuatan nadi. Penyebab nadi menjadi lambat atau tidak cepat dan reguler secara normal dapat berpengaruh pada curah jantung. Jika frekuensi jantung melemah, waktu pengisian ditingkatkan maka tekanan darah meningkat.
Pengukuran nadi dapat dilakukuan pada setiap arteri, tetapi arteri radialis serta arteri karotid yang dapat dengan mudah diraba. Saat kondisi pasien tiba-tiba memburuk maka area karotid yang terbaik untuk dapat  menemukan nadi dengan cepat. Apabila nadi radialis yang terletak pada pergelangan tangan intermitten akibat disritmia dan nadi tidak dapat diraba yang di ukur adalah nadi apikal.


·                     Frekuensi Nadi
Sebelum memeriksa nadi ada baiknya perawat mengetahui perbedaan frekuensi nadi pada bayi, anak-anak, orang dewasa maupun lansia selain itu memperhatikan faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi nadi. Jika mendapatkan frekuensi abnormal pada nadi perifer  maka selanjutnya yang dilaksanakan yaitu mengkaji nadi apikal karena pada nadi apikal pengukuran kontraksi jantung dapat lebih akurat.
·                      Irama Nadi
Irama yaitu interval reguler antara setiap denyut nadi. Jika intervalnya tidka beraturan itu berarti denyut nadi tidak normal atau disebut dengan disritmia.
·                     Kekuatan Nadi
Pada umumnya kekuatan nadi sama dengan tiap denyutan jantung.
·                     Kesamaan Nadi
Tenaga media mengukur kedua arteri radialis guna mengukuir karakteristik kedua nadi masing-masing.

   C.      PERNAFASAN
Bernapas merupakan salah satu proses yang ada dalm tubuh.  Biasanya orang-orang jarang berpikir mengenai hal tersebut. Sistem pernafasan berpusat di dalam batang otak yang mengatur involunter pada pernafasan.
·                     Kedalaman Ventilasi
Kedalaman ventilasi diuji dengan mengobservasi gerakan dinding dada.
·                     Irama Ventilasi
Perawat menentukan interval waktu setiap siklus pernapasan.  Baik irama pernapasan teratur maupun tidak teratur.
·                     Pengkajian Difusi dan Perfusi
Pengkajian ini  dapat dilakukan dengan mengkaji saturasi oksigen.
·                     Proses Keperawatan dan Tanda Vital Pernapasan
Perawat mengevaluasi klien dengan menguji kedalam ventilasi, frekuensi pernafasan, spo2 dan irama setelah setiap intervensi.



     D.      Tekanan Darah
Tekanan darah pada sistem peredaran tubuh adalah penilaian yang baik mengenai kesehatan kardiovaskular. Aliran darah yang mengalirpada sistem sirkulasi dikarenakan perubahan tekanan. Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah antara lain :
·                     Usia
Tekanan darah pada usia anak-anak, remaja, dewasa maupun lansia berbeda-beda.  Tekana darah pada orang dewasa umumnya meningkat seiring bertambahnya usia.
·                     Stres
Stres dan emosi dapat mengakibatkan stimulasi simpatik yang dapat meningkatkan frekuensi darah.
·                     Ras
Hipertensi pada masyarakat Afrika Amerika lebih banyak daripada masyarakat Eropa Amerika. Kematian yang disebabkan oleh hipertensi juga lebih bnyak dijumpai pada masyarakat Afrika Amerika hal ini dipercaya berhubungan dengan lingkungan dan genetik.
·                     Medikasi
Banyak medikasi yang secara tidak langsung maupun langsung dapat emepengaruhi tekanan darah. Selama pemeriksaan tekanan darah perawat dapat menayakan apabila klien telah menerima medikasi antihipertensi yang dapat menurunkan tekana darah.
·                     Variasi Diurnal
Variasi diurnal merupakan tekanan darah yang berubah-uah dari pagi hingga malam hari. Pagi hari tekanan darah rendah dan ketika malam merupakan puncaknya.
·                     Jenis Kelamain
Setelah pria mengalami pubertas umumnya tekanan darahnya akan naik daripada perempuan pada usia terseebut. Wanita juga ketika menopause tekanan darahnya cenderung akan meningkat daripada pria pada usia tersebut.

v  Auskultasi
Lingkungan yang baik untuk mengkaji tekana darah dengan metode auskultasi yaitu kamar yang tenang dan suhu yang nyaman. Walaupun klien bisa berbaring maupun berdiri, duduk merupakan posisi yang banyak disukai pada banyak kasus pengkajian tekanan darah. Namun perubahan posisi dapat mempengaruhi perubahan tekanan darah.
v  Palpasi
Tehnik palpasi dan auskultasi digunakan dalam beberapa keadaan pada klien yang menderita hipertensi bunyi yang terdengar biasanya pada bagaian atas arteri  brakialis ketika tekanan pada manset tinggi, kemudian menghilang jika tekana berkurang dan muncul kembali pada tingkat yang rendah.
v  Pengkajian Ekstremitas Bawah
Ketika ekstremitas atas tidak dapat dikaji karena balutan gips, fitsula arteriovena maupun karena faktor lain, tekana darah dapat diukur pada ekstremitas bawah. Arteri poplitea dapat diaraba pada belakang lutut yang merupakan bagian untuk tehnik auskultasi. Posisi yang paling baik bagi klien yaitu posisi telungkup. Tekanan sistolik pada umumnya lebih tinggi 10 hingga 40 mmHg dari arteri brakialis tetapi tekanan sistoliknya sama.
v  Pencatatan Tanda Vital
Tidak hanya nilai aktual dan tanda vital perawat juga mencatat pada catatan perawat  setiap gejala misalnya nyeri dada maupun pusing  dan tekanan darah abnormal, naiknya suhu, napas pendek, dan diaforesis perawat juga mencatat tindakan yang akan dilakukan untuk pengukuran tanda vital seperti medikasi antihipertens idan pemberian terapi oksigen.


*Catatan: Diringkas oleh Luluk Mamluatul Ulumy dari buku Potter, P.A. &Pery, A.G. 1999. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, proses, dan Praktik, Vol. 1 E/4. Alih bahasa oleh Yasmin Asih, Made Sumarwati, Dian Evriyani, Laily Mamhmudah, Ellen Panggabean, Kusrini, Sari Kurnianingsih, Enie Novieastari. Jakarta: EGC. (halaman 759—809).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar...