Selasa, 30 September 2014

KOPING TERHADAP KEHILANGAN,KEMATIAN,DAN DUKACITA


KOPING TERHADAP KEHILANGAN,KEMATIAN,DAN DUKACITA*
Kehilangan atau kematian adalah suatu peristiwa atau  pengalaman manusia yang bersifat mutlak secara individual.kematian merupakan suatu peristiwa yang dapat menggoncangkan jiwa sehingga dapat mempengaruhi seseorang menjelang ajal dan keluarga,dan kerabat dekat. Keadaan  mereka meninggal dapat  mencerminkan pola gaya hidup orang tersebut,seperti latar belakang budaya,keyakinan,dll.
KEHILANGAN,KEMATIAN,DUKACITA,DAN KEPERWATAN
KEHILANGAN
Kehilangan pribadi adalah segala kehilangan yang dialami seseorang secara jelas dan membutuhkan terapi untuk beradaptasi dalam proses pemulihannya.Pasien kemungkin akan mengalami kehilangan maturasional (kehilangan yang dialami seseorang untuk yang pertama kalinya).Kehilangan situasional (kehilangan orang yang dicintai yang terjadi secara tiba-tiba  atau kematian mendadak )
Kehilangan dikelompokkan menjadi lima katagori :
1.       Kehilangan objek eksternal
Kehilangan yang dirasakan seseorang terhadap benda yang dimilikinyadan kegunaan benda tersebut yang memiliki nilai.
2.       Kehilangan lingkungan yang telah dikenal
Kehilangan yang dialami seseorang dari lingkungan yang telah dia kenal berpindah ke tempat asing yang belum dia kenali.
3.       Kehilangan orang terdekat
Kehilngan yang dirasakan seseorang akibat perpisahan ,pindah, kematian keluarga atau kerabat dekat.
4.       Kehilangan aspek diri
Kehilangan aspek diri terbagi menjadi dua,yaitu kehilangan fisiologis dan psikologis. Kehilangan fisiologis berupa hilangnya fungsi mata , hilangnya fungsi telinga dan anggota tubuh lainnya yang di akibatkan cidera. Kehilangan  psikologis hilang rasa percaya diri,hilang ingatan,harga diri,rasa cinta, dll.
5.       Kehilangan hidup
Rasa putus asa seseorang yang timbul akibat ketakutan yang dialami seseorang tersebut menjelang kematian.
DUKACITA,BERKABUNG DAN KEHILANGAN KARENA KEMATIAN
A.      Kehilangan karena kematian yaitu suatu keadaan perasaan,pikiran  serta aktivitas seseorang yang merasa  kehilangan
B.      Dukacita adalah suatu proses  reaksi psikologis,fisik,dan fisik tehadap kehilangan atau yang sudah dipersepsikan
C.      Berkabung adalah proses kehilangan yang mencakup  upaya untuk melewati dukacita

RESPON DUKACITA KHUSUS :
Dukacita adaptif merupakan proses berkabung,interaksi,perencanaan,koping, dan pengenalan psikososial . Dukacita  terjadi ketika seseorang dalam keadaan atau mengalami kehilangan yang tidak bisa dikenali,dan didukung secara sosial.

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN DUKACITA
a)      Pengkajian
Perawat menganalisa  terlebih dahulu apakah keluarga pasien bersedia dilibatkan dalam perawatan pasien yang menjelang ajal.
b)      Karakteristik personal
Respon setiap anak berbeda sesuai dengan usia, karakter dan kepribadian masin-masing anak tehadap kehilangan.
c)       Peran jenis kelamin
Perawat harus memahami perasaan klien,reaksinya dan arti personal yang berkaitan dengan kehilangan tersebut. pria dan wanita mempunyai arti yang berbeda terhadap fungsi,bagian tubuh dan hubungan impersonal serta benda.

SIFAT HUBUNGAN
Keluarga harus menceritakan riwayat penyakit dari anggota keluarga  kedalam kehidupan mereka dan sepanjang masa sakit keluarga harus terus memberi dukungan .

SIFAT PENDUKUNG SOSIAL
Pemberian dukungan terhadap keluarga dan kerabat dekat yang ditinggalkan melalui proses berkabung.dengan mempertimbangkan ketepatan waktu karena pada umumnya keluarga pasien yang berduka belum dapat memanfaatkan kesempatan tersebut.


SIFAT KEHILANGAN
Rasa kehilangan yang dialami seseoang akibat ditinggalkan keluarga atau kerabat ekat yang dicintai.
KEYAKINAN SPIRITUAL DAN BUDAYA
Perawat mempersiapkan apa yang masih dapat dilakukan untuk terpenunhya segala kebutuhan pasien saat menjelang ajal yang bergantung pada perasaan untuk mempertahankan intergritas spiritual dan budaya.
KEHILANGAN TUJUAN  HIDUP PRIBADI
Seseorang yang memiliki banyak tujuan untuk dicapai akan semakin besar kemampuan orang tersebut untuk beradaptasi dari rasa kehilangan.
HARAPAN
Suatu kekuatan hidup yang ingin dicapai dan ditandai dengan rasa percaya diri meskipun tercapainya tujuan masih belum pasti.
FASE DUKACITA
Perawat harus mempunyai kemampuan mengenal sikap berkabung untuk membantu perawat dalam membuat diagnosa dengan cara mendata cara berkomunikasi pasien serta memberi dukungan kepada pasien dan keluarganya.

DUKACITA KLIEN MENJELANG AJAL DAN KELUARGANYA
Ketika  pasien mendekati kematian keluarga dan kerabat dekat akan mengalami banyak emosi,perawat dapat memberikan motivasi kepada pasien dan tidak akan berhasil jika pasien mengungkapkan perasaan marah dan putus asa.

FAKTOR RISIKO TERHADAP ORANG YANG DITINGGAL
Faktor beresiko tinggi mempengaruhi anggota keluarga atau kerabat dekat yang ditinggalkan akan menderita penyakit psikologis atau fisiologis selama dukacita.

DUKACITA PERAWAT
Perawat diharuskan memahami tentang kematian,proses berduka dan menghargai latar belakang yang dialami oleh pasien.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Perawat mengumpulkan data-data pasien untuk membuat diagnosa keperawatan tentang dukacita atau respon pasien terhadap dukacita.
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Perawat harus mengamati respon terhadap pasien yang mendekati ajal dan kemudian berupaya untuk mendata kekuatan pasien dalam mengahadapi rasa ketakutan terhadap kehilangan.

PEMELIHARAAN HARGA DIRI
Perawat dapat membantu,memberi respon dengan cepat positif  terhadap permintaan pasien , serta menjaga kerahasiaan, ketenangan dan dukungan terhadap pasien.

PENINGKATAN KEMBALI AKTIVITAS KEHIDUPAN
Perawat harus memberi dorongan atau motivasi kepada pasien dan keluarga pasien yang akan ditinggalkan.

MERAWAT KLIEN MENJELANG AJAL DAN KELUARGANYA
Perawat dengan pasien menjelang ajal dapat saling berbagi solusi untuk pemecahan suatu masalah dengan cara mengintervensi untuk meningkatkan kualitas hidup.

PERAWATAN SETELAH KEMATIAN
Perawatan setelah kematian melingkupi perawatan tubuh jenazah dengan rasa hormat dan hati-hati.

PERAWATAN UNTUK PERAWAT
Ketika seorang  perawat  mendapat musibah  kehilangan dan gagal secara adekuat melalui kejadian tersebut mereka dapat merasakan  kehilangan yang hebat akibat kematian.

EVALUASI
Asuhan keperawatan untuk keluarga pasien yang berduka dan pasien yang  menjelang ajal dapat didasarkan pada perubahan sikap yang dapat diketahui melalui proses berkabung. Perawat pasien  menjelang ajal harus mendata kembali kenyamanan,penyakit dan kondisi tubuh pasien.

*Catatan: Diringkas oleh Nuning Hastuti Widyaningrum dari buku Potter, P.A. &Pery, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, proses, dan Praktik, Vol. 2 E/4. Alih bahasa oleh Renta kumalasari ,Dian Everiyani, Enie Novieastari , alfrina hany &sari Kurnianingsih. Jakarta: EGC. (halaman 584-608).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar...