Selasa, 30 September 2014

TAHAP KONSEPSI SAMPAI PRASEKOLAH

TAHAP KONSEPSI HINGGA PRASEKOLAH
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang terarah, dapat diperkirakan, saling berkaitan, dan kompleks yang terus berlanjut selama kehidupan sampai kematian. Perilaku kemajuan ini bersifat individual, melalui tahapan kronologis yang hampir sama dari perkembangan dan pertumbuhan tetapi pada tahap dan perilaku masing-masing individu yang berbeda. Sebagai seorang perawat, kita harus memahami tumbuh kembang anak, terutama dalam kesehatan, guna membimbing dan meningkatkan kondisi normal serta mendeteksi dan mencegah kondisi abnormal.
 Pertumbuhan dan perkembangan manusia dibagi ke dalam tahap yang diatur sesuai kelompok umur, berdasarkan waktu dan tugas perkembangan yang harus dicapai individu untuk maju ke tahap selanjutnya. Periode perkembangan dibagi menjadi 2 yaitu Periode Pranatal (masa konsepsi sampai lahir) dan Periode Bayi yang terdiri dari lahir sampai 12 atau 18 bulan, masa kanak-kanak awal usia 1-6 tahun, masa kanak-kanak pertengahan usia 6-11 atau 12 tahun, dan masa kanak-kanak akhir yang terdiri dari praremaja usia 10-13 tahun, remaja usia 13-18 tahun, dan remaja akhir usia 18-21 tahun. Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah kekuatan alami yang terdiri dari hereditas dan temperamen, dan kekuatan eksternal yang terdiri dari keluarga, kelompok teman sebaya, pengalaman hidup, kesehatan lingkungan, kesehatan prenatal, nutrisi, istirahat, tidur, dan olahraga, status kesehatan, dan lingkungan tempat tinggal.
        Selama periode prenatal (kehidupan intrauterin), embrio tumbuh dari sel tunggal menjadi fisiologis. Seluruh sistem organ utama berkembang dalam uterus, dengan beberapa fungsi sebelum lahir. Kondisi psikososial juga mulai terbentuk selama masa gestasi. Periode gestasi seringkali dibagi menjadi tiga periode yang disebut trimester. Karena perkembangan dari bayi atau fetus, berada dalam tahapan perkembangan yang berbeda dalam setiap trimester. Waktu trimester pertama terjadi selama 3 bulan pertama kalender. Di trimester ini terjadi diferensiasi sel dan pembentukan atau perkembangan organ yang terjadi pada kecepatan dan waktu yang berbeda-beda, dan  setiap organ sangat rentan terhadap gangguan dari lingkungan. Kemudian organ-organ tersebut berkembang menjadi sistem organ yang terus berkembang pada trimester kedua pada bulan ke-3 sampai ke-6. Pada akhir bulan keenam, kebanyakan sistem organ lengkap dan dapat berfungsi. Oleh karena itu janin dipertimbangkan dapat hidup jika diberikan dukungan lingkungan yang intensif. Jari-jari tangan dan kaki berkembang, dasar awal fungsi ginjal, dan jenis kelamin janin dapat ditentukan. Janin terbungkus dengan substansi yang menutupi kulit dan rambut-rambut yang halus (lanugo) yang hampir menutupi seluruh tubuh. Denyut jantung janin dapat terdengar pada auskultasi dengan stetoskop, dan ibu menjadi waspada terhadap gerakan janin. Pada trimester ketiga, kulit janin menebal dan lanugo mulai hilang, tubuh janin menjadi lebih bulat dan penuh. Otak pun mulai tumbuh dan sistem saraf pusat telah menetapkan jumlah total neuron dan menghubungkan antara neuron serta mielinasi serat saraf yang berlangsung dalam waktu yang cepat. Janin yang normal secara fisik mampu untuk membuat peralihan dari kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterin.
       
A.      PENINGKATAN KESEHATAN UNTUK NEONATUS
Periode neonatus adalah masa bulan pertama kehidupan. Fungsi fisik bayi baru lahir kebanyakan reflektif, dan stabilisasi sistem organ utama adalah tugas tubuh yang utama. Perilaku sangat mempengaruhi interaksi antara bayi baru lahir dan lingkungan serta pengaruh. Pengkajian keperawatan menyeluruh dilakukan segera pada saat fungsi fisiologis neonatus stabil beberapa jam setelah lahir dengan mengukur tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, temperature, nadi dan pernapasan serta mengobservasi penampilan umum fungsi tubuh, kemampuan sensori, dan kemampuan berespons. Karakteristik fisik yang normal yaitu tetap adanya lanugo pada kulit di bagian belakang, sianosis pada tangan dan kaki, khususnya selama aktivitas, dan abdomen yang lebut dan menonjol. Fungsi neurologis dikaji dengan mengobservasi tingkat aktivitas neonatus, kewaspadaan, iritabilitas, dan respons terhadap stimulus dan kehadiran serta kekuatan dari refleks. Karakteristik perilaku bayi yang baru lahir normal adalah periode mengisap, menangis, tidur, dan beraktivitas. Perkembangan kognitif yang awal mulai dengan perilaku bawaan, refleks, dan fungsi sensori. Bayi yang baru lahir memulai aktivitas refleks, menyesuaikan benda-benda yang baru ke dalam perilaku, dan mengakomodasikan perilaku ini untuk mencapai keinginan mereka. Fungsi sensori membantu perkembangan kognitif pada bayi baru lahir. Anak-anak dapat berfokus dan melihat benda, kesukaan untuk wajah orang muncul. Sistem auditorius dan vestibular berfungsi dari saat lahir. Kemampuan sensori ini memberikan neonatus untuk mengeluarkan stimulus lebih daripada hanya menerima stimulus, seperti orangtua berbicara dengan bayi mereka dan memegang mereka untuk melihat wajah mereka. Hal ini memungkinkan bayi untuk mencari atau mengambil stimulus, dengan demikian memperbesar pembelajaran dan peningkatan perkembangan kognitif. Untuk neonatus, menangis adalah komunikasi. Misalnya, mereka menangis karena popok mereka basah, karena lapar atau ingin dipeluk. Perkembangan psikososial neonatus adalah interaksi antara orangtua dan anak yang semakin dekat.

B.      PENINGKATAN KESEHATAN BAYI
Pertumbuhan dan perubahan fisik di masa bayi mulai cepat. Perawat dapat mengevaluasi pola pertumbuhan dengan mencatat ukuran berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala pada interval.  Ukuran meningkat sangat cepat selama tahun pertama kehidupan, berat badan lahir menjadi dua kali sebelum 6 bulan dan tiga kali pada 12 bulan. Tinggi badan meningkat 50% (1 inci selama 6 bulan dan ½ inci selama 6 bulan berikutnya), dengan diameter dada mendekati besar lingkar kepala (Wong, 1995). Fungsi fisiologis stabil, denyut jantung 80-130 per menit, tekanan darah 72-110/38 sampai 72 mmHg. Pola fungsi tubuhpun juga stabil, ditandai dengan tidur, eliminasi, dan rutinitas menyusui. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, perawat menjelaskan dan membantu orangtua memilih dan menyediakan diet nutrisi yang adekuat untuk bayi mereka. Kegiatan menyusui direkomendasikan untuk bayi karena air susu berisi nutrisi esensial dari protein, lemak, karbohidrat, zat besi dan protein yang bereaksi sebagai zat kekebalan tubuh. Konsentrasi fluoride yang adekuat untuk memberi perlindungan terhadap karies gigi tidak tersedia dalam air susu ibu sehingga air yang mengandung fluor direkomendasikan pada bayi. Gigi bayi mulai tumbuh pada usia 7 bulan, ditandai dengan timbulnya demam ringan dan iritabilitas yang disebabkan oleh inflamasi benjolan pada saat gigi siap muncul. Bayi belajar banyak dari pengalaman dan memanipulasi lingkungan, seperti belajar berbicara dan mengeksplorasi benda-benda yang berada di sekitarnya. Selama tahun pertama mereka, bayi mulai membedakan diri mereka sendiri dan orang lain sebagai bagian yang terpisah dan yang mempunyai kemampuan untuk melakukan tindakan pada diri sendiri. Melalui pengalaman yang berulang dengan lingkungan, bayi belajar di mana diri sendiri berakhir dan mulai dengan dunia luar. Pada saat bayi menentukan batasan fisik mereka, mereka mulai merespons orang lain. Kebanyakan bayi dapat membedakan antara orang asing dan orang yang dikenalnya dengan cara merespon yang berbeda terhadap keduanya. Bayi mencari orang teredekat untuk dukungan dan rasa nyaman selama masa stres. Bayi juga mulai bermain permainan sosial sederhana seperti mengumpulkan kue dan bermain mengintip. Untuk persepsi kesehatan, perawat memiliki tanggung jawab untuk mendidik orangtua dan pengasuh lainnya mengenai perilaku peningkatan kesehatan yang akan secara positif mempengaruhi persepsi sehat dan diri sendiri.

C.               PENINGKATAN KESEHATAN TODDLER (MASA KANAK-KANAK USIA 12-36 BULAN)
     Toddler ditandai dengan peningkatan kemandirian yang diperkuat dengan kemampuan mobilitas fisik dan kognitif lebih besar. Posisi anak ketika berjalan adalah tegak dengan sikap papan berjalan, abdomen menonjol, dan lengan berada di luar sisi untuk keseimbangan. Waktu rata-rata peningkatan berat badan dan panjang badan berlangsung lambat. Sistem jantung paru menjadi stabil pada masa toddler. Denyut jantung dan pernapasan lambat rata-rata 110 kali permenit dan 25 kali pernapasan permenit, dan rentang tekanan darah 70/40-110/70. Fontanel anterior menutup antara usia 12 dan 18 bulan. Kebanyakan toddler beralih dari susu ibu atau formula kepada susu sapi. Kebutuhan nutrisi yang meningkat terpenuhi dengan makanan padat dari pyramid makanan.  Karena orangtua sering membatasi ukuran kebutuhan normal untuk anak mereka, perawat dapat menurunkan rasa cemas mereka dengan memberi informasi mengenai ukuran kebutuhan makanan yang normal. Pencapaian toddler terhadap perkembangan benda permanen, kemampuan mereka untuk mengingat kejadian, dan kemampuan permulaan mereka untuk menempatkan pemikiran ke dalam kata pada kira-kira usia 2 tahun memperlihatkan transisi mereka dari perkembangan kognitif tahap sensori-motorik ke tahap pemikiran praoperasional (Piaget, 1952). Anak mulai menggunakan 10-300 kata dan secara umum mampu berbicara dalam kalimat yang pendek seperti “siapa itu?” dan “apa itu?”. Toddler tidak memahami konsep yang baik dan benar, tetapi mereka mengerti bahwa beberapa perilaku membawa hasil yang positif dan negatif. Menurut Erikson (1963), Perasaan autonomi muncul selama masa toddler. Anak-anak mencoba kemandirian dengan menggunakan otot-otot mereka yang berkembang untuk melakukan apa saja untuk mereka sendiri dan menjadi ahli dari fungsi tubuh mereka. Persepsi toddler terhadap kesehatan mereka sendiri dibatasi oleh kemampuan kognitif mereka. Anak-anak terus mengenali sensasi tubuh mereka bagian dalam tetapi tidak tahu lokasi sensasi tersebut. Selama masa ini, anak-anak mulai menginternalisasi label yang diberikan oleh orangtua atau pemberi pelayanan kesehatan professional untuk kondisi somatis, seperti rasa tidak nyaman pada abdomen. Anak-anak mengobservasi dan meniru praktik perawatan kesehatan orangtua.

D.            PENINGKATAN KESEHATAN UNTUK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN)
Anak-anak menyempurnakan penguasaan terhadap tubuh mereka dan merasa cemas menunggu awal pendidikan formal. Bagi orangtua, hal ini merupakan hal yang menarik karena anak-anak dapat membagi pemikiran mereka secara lebih akurat, dan dapat lebih secara efektif berinteraksi dan berkomunikasi. Perkembangan fisik terus berlangsung menjadi lambat dimana perkembangan kognitif dan psikososial menjadi cepat.
Kepercayaan orangtua mengenai kesehatan, sensasi pada tubuh anak-anak, dan kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang biasanya membantu anak-anak mengembangkan perilaku sehat mereka. Prasekolah biasanya mulai mandiri dalam mandi, berpakaian, dan makan. Kemandirian ini dapat mempengaruhi perasaan mereka mengenai kesehatan mereka sendiri.

PROSES KEPERAWATAN DAN ANAK
A.      Pengkajian
Pengkajian ini membantu perawat dalam memberikan perawatan yang meningkatkan resolusi dari penyakit dan kesejahteraan secara umum pada anak dan keluarga mereka. Pengkajian keperawatan pada anak terdiri dari:
1.       Pengkajian Perkembangan, meliputi:
-          Pemeriksaan terhadap keterampilan motorik anak memperlihatkan sejumlah bantuan yang dibutuhkan oleh anak dengan makan, menggosok gigi, mandi, berpakaian, eliminasi, dan ambulasi.
2.       Penentuan kebiasaan makan, tidur, dan eliminasi.  Observasi respons terhadap hospitalisasi
3.    Riwayat penyakit sebelumnya, hospitalisasi, dan perpisahan.
4.    Riwayat pengobatan.
5.    Persepsi tentang penyakit
6.    Orang pendukung yang tersedia
B.      Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan mengidentifikasi masalah dan kemungkinan penyebab masalah ketika anak dihospitalisasi. Identifikasi ini memungkinkan perawat merencanakan intervensi spesifik untuk penyembuhan.

C.  Perencanaan
Setelah mengidentifikasi diagnosa keperawatan, perawat mengembangkan rencana perawatan. Penentuan tujuan dan hasil yang diharapkan dari perawatan untuk setiap diagnose keperawatan merupakan tahap yang pertama. Ketidakdapatan anak dalam menyebutkan perasaan dan kebutuhan mereka adalah hal yang penting untuk melibatkan orangtua dan anggota keluarga lain. Tujuan perawatan untuk anak yang dirawat di rumah sakit harus memperhatikan kebutuhan perkembangan dan meliputi hal-hal di bawah ini:
1.       Meminimalkan rasa cemas karena perpisahan
2.       Mempertahankan kepercayaan
3.       Mengurangi rasa takut
4.       Meminimalkan rasa tidak nyaman pada fisik
5.       Membantu pertumbuhan dan perkembangan yang normal
6.       Menggabungkan bermain dan kegiatan pengalih ke dalam kegiatan sehari-hari

D.      Implementasi
      Pada saat anak mengalami hospitalisasi atau menerima perawatan pada fasilitas rumah sakit di rumah mereka, perawat mencoba untuk memastikan bahwa pengalaman tersebut merupakan hal yang positif untuk anak dan keluarga, mengingat bahwa setiap anak adalah unik dan menjadi sensitif dalam respons per individual terhadap tindakan keperawatan.
      Ketika anak cemas karena ditinggalkan orangtua karena mereka tidak bisa menemani sang anak secara terus menerus di rumah sakit, orangtua harus memberitahu anak kapan mereka akan pergi dan kapan mereka akan kembali untuk menemaninya lagi, perawat primer harus bersama anak pada saat orangtua meninggalkan anak tersebut untuk memberikan dukungan dan pengalihan perhatian. Jelaskan kepada orangtua bahwa protes merupakan perilaku normal dan memperlihatkan hubungan yang kuat dengan orangtua.
      Untuk menumbuhkan kepercayaan pada orangtua dan meminimalisir ketakutan pada anak, biarkan anak mengobservasi hubungan yang ramah antara orangtua dan perawat, kemudian ajak anak berkomunikasi melalui alat-alat mainan binatang atau boneka sebelum secara langsung menyapa anak, hindari memberi isyarat seperti senyum yang lebar dan kontak mata yang lebar, dan ajaklah orangtua ke dalam kegiatan pengkajian awal seperti pengukuran tanda vital.
      Anak-anak dari semua usia, termasuk bayi yang baru lahir, pasti mengalami rasa sakit. Rasa sakit pada bayi adalah rasa lapar dan rasa nyaman yang ditunjukkan dengan menangis yang tidak berhenti dengan tindakan menenangkan. Toddler masih menerima sensasi dengan cara yang luas tidak dapat mengindikasikan dengan jelas di mana rasa sakit tersebut dirasakan. Perawat harus bisa membuat bayi atau toddler merasa nyaman berbicara dengan suara lembut atau menyanyi dengan lembut dan dengan kontak fisik seperti memegang dan mengayun, memeluk, menyentuh, serta mencium. Berikan anak-anak benda yang memberikan rasa aman dan nyaman (selimut, mainan favorit, dan scarf ibunya) dan keyakinan kepada anak-anak bahwa tidak apa-apa jika mereka menangis dan tekankan sesuatu yang membantu yang mereka lakukan, seperti jaga lengan mereka untuk tidak bergerak selama anak tersebut mendapatkan suntikan.
      Untuk mengembangkan pertumbuhan dan perkembangan normal pada anak, harus dalam lingkungan yang dapat menerima perilaku regresif. Anak diberi dorongan untuk berpartisipasi dalam kegiatan perawatan diri sendiri dan untuk mengembangkan kosakata baru dengan mempelajari nama benda dan orang yang berada di rumah sakit. Anak juga diberi stimulasi pendengaran dan penglihatan secara periodik, misalnya membacakan buku untuk anak-anak, dan melihat gambar di buku. Perawat berdiskusi dengan orangtua tentang pengaruh hospitalisasi pada pertumbuhan dan perkembangan anak dan penjelasan bagaimana mereka dapat membantu anak untuk meningkatkan kembali dan mencapai tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
        Bermain adalah pekerjaan anak-anak. Bermain di rumah sakit membuat normal sesuatu yang asing dan kadang kondisi lingkungan yang tidak ramah dan memberi jalan untuk menurunkan tekanan. Perawat dapat memasukkan bermain ke dalam kegiatan sehari-hari seperti mandi, berpakaian, makan, dan pengukuran tanda vital. Perawat juga dapat memberi kesempatan kepada semua anak, terutama yang mengalami keadaan imobilisasi untuk pergi ke ruangan bermain atau terlibat dalam permainan dengan anak yang lain.

E.    Evaluasi
      Mengevaluasi respons anak dan keluarga terhadap tindakan keperawatan merupakan hal yang penting untuk menentukan apakah tujuan perawatan telah tercapai. Penetapan hasil yang diharapkan memberikan standar yang menggunakan pengukuran evaluasi untuk menentukan respons intervensi.
      Setiap lembaga pelayanan kesehatan memiliki petunjuk sendiri untuk merekam dan mengganti informasi mengenai klien, tetapi berdasarkan metode yang digunakan, penting untuk selalu memasukkan hal-hal berikut ini:
1.       Pengkajian dan tindakan keperawatan yang berhubungan dengan diagnose keperawatan
2.       Respons anak dan orangtua pada pendidikan kesehatan
3.       Pertanyaan yang diajukan oleh anak dan orangtua serta respons perawat
4.       Perilaku sosial dari anak

*Catatan: Diringkas oleh Safiah Puspa Asyillah dari buku Potter, P.A. & Perry, A.G. 1999. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik, Vol. 1 E/4. Alih bahasa oleh Yasmin Asih, Made Sumarwati, Dian Evriyani, Laily Mahmudah, Ellen Panggabean, Kusrini S, Novietasari. Jakarta : EGC. (halaman 636-677)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar...