Selasa, 30 September 2014

Usia Sekolah sampai Remaja


Usia Sekolah sampai Remaja*
Anak usia sekolah dan remaja dapat didefinisikan sebagai anak yang memiliki rentang usia 6-18 tahun. Pada rentang usia ini, anak memiliki kebutuhan yang sangat mendasar. Selain itu, lingkungan dan keadaan sosial sekitar mampu mempengaruhi perkembangan pola pikir.
ANAK USIA SEKOLAH
Anak mulai masuk sekolah biasanya berusia sekitar 6 tahun. Pada rentang usia ini sangat diperlukan pendidikan dan kasih sayang yang cukup dari orang tua, karena ini dapat mempengaruhi pertumbuhan sekaligus perkembangan antara orangtua dan anak.
Perkembangan Fisik
·      Tinggi dan Berat Badan
Setiap individu memiliki laju pertumbuhan yang tidak sama. Biasanya pada awal masuk sekolah anak perempuan cenderung memiliki tinggi serta berat badan yang lebih daripada anak laki - laki, tapi ketika sudah pubertas tidak terjadi lagi. Ini karena laju pertumbuhan anak perempuan sudah tidak secepat sebelum pubertas.
·      Fungsi Kardiovaskular
Pada usia sekolah fungsi kardiovaskuler stabil dan baik, namun pada akhir periode  jantung akan menjadi 6 kali ukuran ketika lahir.
·      Fungsi Neuromuskular
Neuromuskular berhubungan erat dengan kelenturan, dimana anak sekolah memiliki kelenturan yang lebih karena koordinasi dan kekuatan otot yang lebih pula.
·      Nutrisi
Kebutuhan nutrisi pada tahap ini relatif, tapi seringkali akan terjadi defisiensi. Sebaiknya orangtua menyediakan makanan yang bergizi baik, hal ini dikarenakan makanan yang beredar disekitar sekolah terkadang kurang higienis.
Perubahan Lain
Pada anak usia sekolah dan remaja selain terjadi perubahan fisik juga terjadi perubahan lain, diantaranya pertumbuhan sempurna skelet pada tubuh maupun ekstremitas, perubahan bentuk dan ukuran wajah dan bentuk mata.
Perkembangan Kognitif
Berhubungan dengan kemampuan untuk berfikir secara logis bukan dengan abstrak. Selain itu, anak juga mulai bisa memecahkan masalah yang ia hadapi.
Perkembangan Bahasa
Pada anak usia sekolah dan remaja perkembangan bahasa sangatlah cepat. Dimana setiap anak mempunyai kosa kata kurang lebih 3000 kata. Seiring perkembangan zaman bahasa yang digunakan anak-anak mendekati bahasa yang digunakan orang dewasa.
Perkembangan Psikososial
Setiap anak berusaha untuk mendapatkan keterampilan dan kompetensi agar bisa berfungsi seperti orang dewasa. Mereka akan merasa berharga apabila mendapatkan hasil yang positif dan akan merasakan mediokritas apabila mengalami kegagalan.
Perkembangan Moral
Anak mulai bisa mempertimbangkan akibat dari suatu hal yang dikerjakan. Mereka juga menganggap aturan adalah prinsip dasar kehidupan bukan perintah dari yang berkuasa.
Hubungan Sebaya
Anak usia sekolah cenderung memilih teman sebaya sejenis, hal ini karena mereka menganggap negatif teman sebaya lain jenis. Selain itu, anak biasa membuat “geng” sebagai bukti ikatan yang kuat.
Identitas Seksual
Para peneliti menganggap anak usia sekolah mempunyai keingintahuan mengenai seksualitas. Bahkan diantara mereka ada yang melakukan permainan seks serta masturbasi secara sembunyi dan melihat majalah dewasa.
Konsep Diri dan Kesehatan
Sehat sakit dapat diobservasi dengan mudah menggunakan fakta. Selain itu Antwerp dan Spaniolo (dalam Potter dan Perry, 2002:687) telah mengembangkan kuesioner sebagai alat mengkaji dan meningkatkan pola atau gaya hidup sehat.
Masalah Kesehatan Spesifik pada Anak Usia Sekolah
Kecelakaan dan cidera adalah masalah terbesar dalam kesehatan anak. Pada usia ini kecelakaan biasanya terjadi karena kendaraan bermotor maupun rekreasi. Selain itu, kanker, pembunuhan, cacat lahir dan penyakit jantung juga secara signifikan menyerang.
Promosi Kesehatan selama Periode Usia Sekolah
Pendidikan kesehatan secara efektif harus dikembangkan dan perawat mempunyai tanggungjawab yang besar. Program ini bisa dilakukan di sekolah melalui organisasi.
PRAREMAJA
Praremaja adalah masa perubahan dari anak – anak menuju adolesens. Pada fase ini akan terjadi perubahan fisik maupun psikis. Selain itu, juga sudah mulai merasa ketertarikan dengan lawan jenis yaitu “teman baik” yang ia jadikan sebagai tempat mencurahkan segala perasaan.
REMAJA
Remaja atau adolesens merupakan periode perkembangan dari anak-anak dan praremaja. Pada fase ini terjadi perubahan hormonal pubertas maupun perkembangan mental. Aktivitas perawat dalam pendidikan dapat meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan.
Perubahan Fisik dan Maturasi Seksual
Perubahan fisik terjadi sangat cepat dan maturasi mengalami  perkembangan bersamaan dengan perkembangan seksual primer maupun sekunder.
Perubahan Berat Badan dan Skelet
Laju pertumbuhan pubertas mempengaruhi peningkatan tinggi dan berat badan. Pada fase ini ekstremitas mengalami perpanjangan pertama kali hingga terkadang terasa ada yang aneh. Namun lambat laun bagian tubuh yang lain juga mengalami perkembangan.
Efek Perubahan Fisik pada Interaksi Sebaya
Perubahan fisik merupakan hal sensitif bagi adolesens ketika bertemu teman sebaya. Seorang perawat harus memberi tahu bahwa mereka itu normal. Adolesens wanita cenderung mengalami gangguan terutama pola makan.
Pubertas
Waktu. Setiap individu memiliki variasi waktu dalam pubertas. Variasi itu terlihat mencolok pada laki-laki. Tingkat cepat atau lambat seseorang mengalami pubertas mempengaruhi sosialisasi dan percaya diri.
Urutan. Pada banyak individu urutan perubahan pubertas sama, sehingga ditekankan agar normal. Namun, terkadang terjadi penyimpangan sehingga sebagai seorang perawat harus mampu memberi pengetahuan tersebut.
Perubahan Hormonal. Perubahan terjadi sebagai akibat dari diproduksinya gonadotropin releasing hormones oleh hipotalamus. Hormon ini berfungsi untuk perkembangan seks sekunder.
Perkembangan Kognitif
Remaja mulai menyelesaikan masalah dengan tindakan logis. Apabila ada suatu masalah maka dipertimbangkan terlebih dahulu penyelesaian dan akibat yang ditimbulkan. Pada remaja tengah akan ada istilah “imaginary audience” yaitu Elkind (dalam Potter & Perry 2002:692) memberikan cara evaluatif dan perasaan unik.
Keterampilan Berbahasa
Perkembangan bahasa semakin meluas, jumlah kosa katapun bertambah. Remaja cenderung berkomunikasi atau mengungkapkan perasaan hatinya kepada teman sebaya, guru, orang tua dan orang yang ia percaya.
Perkembangan Psikososial
Tugas utama remaja dalam perkembangan ini adalah mencari identitas diri. Remaja mulai mempunyai hubungan dengan teman sebaya. Remaja mulai bingung dan bimbang dalam urusan memilih  pekerjaan.
Identitas Seksual
Identitas seksual tercapai akibat dari pubertas. Menurut Freud (dalam Potter & Perry 2002:693) perubahan fisiologis dapat mereaktifkan libido sebagai sumber energi yang mengarah menuju seks.
Identitas Kelompok
Untuk kebutuhan harga diri dan penerimaan adolesens mencari identitas kelompok. Selain itu, mereka menganggap popularitas sebagai masalah utama.
Identitas Keluarga
Adolesens memulai bekerja paruh waktu untuk melatih kemandirian dan membantu keluarga. Untuk kesuksesan dalam kariernya diperlukan dukungan dari keluarga.  Perawat perlu membantu keluarga dalam hal mempertimbangkan cara untuk melatih kemandirian adolesens.
Identitas Pekerjaan
Pekerjaan merupakan tujuan utama bagi adolesens. Namun memilih pekerjaan yang tepat memang sulit sehingga diperlukan perawat untuk memberikan wawasan untuk memilihnya.
Identitas Kesehatan
Identitas kesehatan menyebabkan adolesens minat untuk mengunjungi pelayanan kesehatan. Selain itu adolesens juga bisa mengevaluasi sendiri tingkat kesehatan masing individu.
Identitas Moral
Keterampilan dalam bidang  kognitif dan komunikasi maupun interaksi teman sebaya mempengaruhi perkembangan penilaian moral. Setiap adolesens memiliki tingkat perkembangan yang tidak sama.
Moratorium Psikososial
Erikson (dalam Potter & Perry, 2002:695) mengemukakan adolesens mempunyai periode time-out ketika masyarakat membiarkan adolesens yang secara fisik sudah matur untuk menunda anggapani tanggungjawab orang dewasa.
Masalah Kesehatan Spesifik pada Periode Adolesens
Kecelakaan tetap menjadi masalah utama sebagai penyebab kematian. Selain itu penyalahgunaan zat juga mempengaruhi tingkat kesehatan.
Promosi Kesehatan selama Periode Adolesens
Promosi kesehatan serta pencegahan penyakit menjadi program utama bagi adolesens. Dalam hal ini, perawat juga terlibat yaitu dalam program skrining serta pengajaran.
PROSES KEPERAWATAN
Pengkajian
Meliputi respons terhadap perawatan, tingkat perkembangan, riwayat perawatan kesehatan utama, riwayat medis serta dukungan keluarga.
Diagnosa Keperawatan
Kotak diagnosa keperawatan menjelaskan daftar contoh kemungkinan diagnosa keperawatan yang cocok untuk pasien remaja.
Perencanaan
Rencana asuhan keperawatan menampilkan aplikasi lebih lanjut mengenai asuhan keperawatan, fisiologi, perkembangan manusia, patofisiologi serta pengkajian remaja dan keluarga.
Implementasi
Implementasi rencana perawatan harus individual.
Evaluasi
Proses keperawatan tidak akan lengkap tanpa adanya evaluasi berlanjut.

*Catatan: Diringkas oleh Rizky Nur Evinda dari buku Potter, P.A. & Pery, A.G. 1999. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, proses, dan Praktik, Vol. 1 E/4. Alih bahasa oleh Yasmin Asih, S.Kp, Made Sumarwati, S.Kp, Dian Evriyani, S.Kp, Laily Mahmudah, S.Kp, Ellen Panggabean, S.Kp, Kusrini S, S.Kp, Sari Kurnianingsih, S.Kp, Enie Novieastari, S.Kp, MSN. Jakarta: EGC. (halaman 678—702).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar...