Usia Sekolah sampai Remaja*
Anak usia sekolah dan remaja
dapat didefinisikan sebagai anak yang memiliki rentang usia 6-18 tahun. Pada
rentang usia ini, anak memiliki kebutuhan yang sangat mendasar. Selain itu,
lingkungan dan keadaan sosial sekitar mampu mempengaruhi perkembangan pola
pikir.
ANAK USIA SEKOLAH
Anak mulai masuk sekolah biasanya berusia
sekitar 6 tahun. Pada rentang usia ini sangat diperlukan pendidikan dan kasih
sayang yang cukup dari orang tua, karena ini dapat mempengaruhi pertumbuhan
sekaligus perkembangan antara orangtua dan anak.
Perkembangan Fisik
·
Tinggi dan Berat Badan
Setiap
individu memiliki laju pertumbuhan yang tidak sama. Biasanya pada awal masuk
sekolah anak perempuan cenderung memiliki tinggi serta berat badan yang lebih daripada
anak laki - laki, tapi ketika sudah pubertas tidak terjadi lagi. Ini karena
laju pertumbuhan anak perempuan sudah tidak secepat sebelum pubertas.
·
Fungsi Kardiovaskular
Pada usia sekolah fungsi
kardiovaskuler stabil dan baik, namun pada akhir periode jantung akan menjadi 6 kali ukuran ketika
lahir.
·
Fungsi Neuromuskular
Neuromuskular berhubungan
erat dengan kelenturan, dimana anak sekolah memiliki kelenturan yang lebih
karena koordinasi dan kekuatan otot yang lebih pula.
·
Nutrisi
Kebutuhan nutrisi pada tahap
ini relatif, tapi seringkali akan terjadi defisiensi. Sebaiknya orangtua
menyediakan makanan yang bergizi baik, hal ini dikarenakan makanan yang beredar
disekitar sekolah terkadang kurang higienis.
Perubahan
Lain
Pada anak usia sekolah dan remaja selain
terjadi perubahan fisik juga terjadi perubahan lain, diantaranya pertumbuhan
sempurna skelet pada tubuh maupun ekstremitas, perubahan bentuk dan ukuran
wajah dan bentuk mata.
Perkembangan Kognitif
Berhubungan dengan kemampuan untuk berfikir secara
logis bukan dengan abstrak. Selain itu, anak juga mulai bisa memecahkan masalah
yang ia hadapi.
Perkembangan Bahasa
Pada anak usia sekolah dan remaja perkembangan
bahasa sangatlah cepat. Dimana setiap anak mempunyai kosa kata kurang lebih
3000 kata. Seiring perkembangan zaman bahasa yang digunakan anak-anak mendekati
bahasa yang digunakan orang dewasa.
Perkembangan Psikososial
Setiap anak berusaha untuk mendapatkan
keterampilan dan kompetensi agar bisa berfungsi seperti orang dewasa. Mereka
akan merasa berharga apabila mendapatkan hasil yang positif dan akan merasakan
mediokritas apabila mengalami kegagalan.
Perkembangan Moral
Anak mulai bisa mempertimbangkan akibat dari
suatu hal yang dikerjakan. Mereka juga menganggap aturan adalah prinsip dasar
kehidupan bukan perintah dari yang berkuasa.
Hubungan Sebaya
Anak usia sekolah cenderung memilih teman
sebaya sejenis, hal ini karena mereka menganggap negatif teman sebaya lain
jenis. Selain itu, anak biasa membuat “geng” sebagai bukti ikatan yang kuat.
Identitas Seksual
Para peneliti menganggap anak usia sekolah
mempunyai keingintahuan mengenai seksualitas. Bahkan diantara mereka ada yang
melakukan permainan seks serta masturbasi secara sembunyi dan melihat majalah
dewasa.
Konsep Diri dan Kesehatan
Sehat sakit dapat diobservasi dengan mudah
menggunakan fakta. Selain itu Antwerp dan Spaniolo (dalam Potter
dan Perry, 2002:687) telah mengembangkan kuesioner sebagai
alat mengkaji dan meningkatkan pola atau gaya hidup sehat.
Masalah Kesehatan Spesifik pada Anak Usia
Sekolah
Kecelakaan dan cidera adalah masalah terbesar
dalam kesehatan anak. Pada usia ini kecelakaan biasanya terjadi karena
kendaraan bermotor maupun rekreasi. Selain itu, kanker, pembunuhan, cacat lahir
dan penyakit jantung juga secara signifikan menyerang.
Promosi Kesehatan selama Periode Usia Sekolah
Pendidikan kesehatan secara efektif harus
dikembangkan dan perawat mempunyai tanggungjawab yang besar. Program ini bisa
dilakukan di sekolah melalui organisasi.
PRAREMAJA
Praremaja adalah masa perubahan dari anak –
anak menuju adolesens. Pada fase ini akan terjadi perubahan fisik maupun
psikis. Selain itu, juga sudah mulai merasa ketertarikan dengan lawan jenis
yaitu “teman baik” yang ia jadikan sebagai tempat mencurahkan segala perasaan.
REMAJA
Remaja atau adolesens merupakan periode
perkembangan dari anak-anak dan praremaja. Pada fase ini terjadi perubahan hormonal
pubertas maupun perkembangan mental. Aktivitas perawat dalam pendidikan dapat
meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan.
Perubahan Fisik dan Maturasi Seksual
Perubahan fisik terjadi sangat cepat dan
maturasi mengalami perkembangan
bersamaan dengan perkembangan seksual primer maupun sekunder.
Perubahan Berat Badan dan Skelet
Laju pertumbuhan pubertas mempengaruhi
peningkatan tinggi dan berat badan. Pada fase ini ekstremitas mengalami
perpanjangan pertama kali hingga terkadang terasa ada yang aneh. Namun lambat
laun bagian tubuh yang lain juga mengalami perkembangan.
Efek Perubahan Fisik pada Interaksi Sebaya
Perubahan fisik merupakan hal sensitif bagi
adolesens ketika bertemu teman sebaya. Seorang perawat harus memberi tahu bahwa
mereka itu normal. Adolesens wanita cenderung mengalami gangguan terutama pola
makan.
Pubertas
Waktu. Setiap individu memiliki
variasi waktu dalam pubertas. Variasi itu terlihat mencolok pada laki-laki.
Tingkat cepat atau lambat seseorang mengalami pubertas mempengaruhi sosialisasi
dan percaya diri.
Urutan. Pada
banyak individu urutan perubahan pubertas sama, sehingga ditekankan agar
normal. Namun, terkadang terjadi penyimpangan sehingga sebagai seorang perawat
harus mampu memberi pengetahuan tersebut.
Perubahan Hormonal. Perubahan
terjadi sebagai akibat dari diproduksinya gonadotropin releasing hormones oleh
hipotalamus. Hormon ini berfungsi untuk perkembangan seks sekunder.
Perkembangan Kognitif
Remaja mulai menyelesaikan masalah dengan
tindakan logis. Apabila ada suatu masalah maka dipertimbangkan terlebih dahulu
penyelesaian dan akibat yang ditimbulkan. Pada remaja tengah akan ada istilah “imaginary
audience” yaitu Elkind (dalam Potter & Perry 2002:692) memberikan cara
evaluatif dan perasaan unik.
Keterampilan Berbahasa
Perkembangan bahasa semakin meluas, jumlah kosa
katapun bertambah. Remaja cenderung berkomunikasi atau mengungkapkan perasaan
hatinya kepada teman sebaya, guru, orang tua dan orang yang ia percaya.
Perkembangan Psikososial
Tugas utama remaja dalam perkembangan ini
adalah mencari identitas diri. Remaja mulai mempunyai hubungan dengan teman
sebaya. Remaja mulai bingung dan bimbang dalam urusan memilih pekerjaan.
Identitas Seksual
Identitas seksual tercapai akibat dari
pubertas. Menurut Freud (dalam Potter & Perry 2002:693) perubahan
fisiologis dapat mereaktifkan libido sebagai sumber energi yang mengarah menuju
seks.
Identitas Kelompok
Untuk kebutuhan harga diri dan penerimaan
adolesens mencari identitas kelompok. Selain itu, mereka menganggap popularitas
sebagai masalah utama.
Identitas Keluarga
Adolesens memulai bekerja paruh waktu untuk
melatih kemandirian dan membantu keluarga. Untuk kesuksesan dalam kariernya
diperlukan dukungan dari keluarga.
Perawat perlu membantu keluarga dalam hal mempertimbangkan cara untuk
melatih kemandirian adolesens.
Identitas Pekerjaan
Pekerjaan merupakan tujuan utama bagi
adolesens. Namun memilih pekerjaan yang tepat memang sulit sehingga diperlukan
perawat untuk memberikan wawasan untuk memilihnya.
Identitas Kesehatan
Identitas kesehatan menyebabkan adolesens minat
untuk mengunjungi pelayanan kesehatan. Selain itu adolesens juga bisa
mengevaluasi sendiri tingkat kesehatan masing individu.
Identitas Moral
Keterampilan dalam bidang kognitif dan komunikasi maupun interaksi
teman sebaya mempengaruhi perkembangan penilaian moral. Setiap adolesens
memiliki tingkat perkembangan yang tidak sama.
Moratorium Psikososial
Erikson (dalam Potter & Perry, 2002:695)
mengemukakan adolesens mempunyai periode time-out ketika masyarakat
membiarkan adolesens yang secara fisik sudah matur untuk menunda anggapani
tanggungjawab orang dewasa.
Masalah Kesehatan Spesifik pada Periode
Adolesens
Kecelakaan tetap menjadi masalah utama sebagai
penyebab kematian. Selain itu penyalahgunaan zat juga mempengaruhi tingkat
kesehatan.
Promosi Kesehatan selama Periode Adolesens
Promosi kesehatan serta pencegahan penyakit
menjadi program utama bagi adolesens. Dalam hal ini, perawat juga terlibat
yaitu dalam program skrining serta pengajaran.
PROSES KEPERAWATAN
Pengkajian
Meliputi respons terhadap perawatan, tingkat
perkembangan, riwayat perawatan kesehatan utama, riwayat medis serta dukungan
keluarga.
Diagnosa Keperawatan
Kotak diagnosa keperawatan menjelaskan daftar
contoh kemungkinan diagnosa keperawatan yang cocok untuk pasien remaja.
Perencanaan
Rencana asuhan keperawatan menampilkan aplikasi
lebih lanjut mengenai asuhan keperawatan, fisiologi, perkembangan manusia,
patofisiologi serta pengkajian remaja dan keluarga.
Implementasi
Implementasi rencana perawatan harus individual.
Evaluasi
Proses keperawatan tidak akan lengkap tanpa
adanya evaluasi berlanjut.
*Catatan: Diringkas oleh Rizky Nur Evinda dari
buku Potter, P.A. & Pery, A.G. 1999. Buku
Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, proses, dan Praktik, Vol. 1 E/4. Alih
bahasa oleh Yasmin Asih, S.Kp, Made Sumarwati, S.Kp, Dian Evriyani, S.Kp, Laily
Mahmudah, S.Kp, Ellen Panggabean, S.Kp, Kusrini S, S.Kp, Sari Kurnianingsih,
S.Kp, Enie Novieastari, S.Kp, MSN. Jakarta: EGC. (halaman 678—702).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar...