Selasa, 30 September 2014

Perawatan Kesehatan Restoratif dan di Rumah



PERAWATAN KESEHATAN RESTORATIF DAN DI RUMAH*


Tujuan  menyeluruh asuhan keperawatan ialah mempertahankan, meningkatakan dan memulihkan kesehatan klien. Perawatan restoratif ini dapat dijalankan di berbagai tempat. Sejak di bukanya rehabilitasi pertama yaitutahaun 1893, perawatan restoratif ini telah berubah menjadi komponen yang vital dari sistem dalam pelayanan kesehatan. Secara umum kebutuhan perawatan restoratif yang secara langsung ini sebanding dengan umur seseorang yang panjang. Perawatan restoratif sebelum PD II berakhir,pernah menjadi salah satu dari bagian sistem pelayanan kesehatan. Pada awalnya peran seorang perawat dalam perawatan ini masih terbatas. Sejarah paling penting dalam keperawatan restoratif ini adalah diterimanya Undang-Undang Rehabilitasi pada tahun 1973. Tujuan perawatan restoratif ialah mengembalikan klien kepada masyarakat dan serta untuk meningkatkan partisipasi, kontrol terhadap perawatan. Dengan adanya UU tersebut keperawatan dalam perawatan restoratif menjadi meluas.
STATUS FUNGSIONAL DAN RESTORATIF
Seorang klien memiliki garis dasar di tingkat fungsi, biasa disebut dengan kapasitas  fungsi. Penurunan kapasitas fungsi di akibatkan oleh satu atau beberapa masalah kesehatan disebut dengan kapasitas Fungsi Residural. Perawatan restoratif ialah suatu usaha dari tim kesehatan , termasuk perawat, guna membantu klien kembali terhadap status fungsi maksimal (Fraley,1992). Dengan tujuan memaksimalkan kapasitas pada residural dan untuk meminimalkan fungsi defisit residural. Perawatan kesehatan restoratif  ini mendukung usaha setiap klien guna memaksimalkan kemandirian karena keterbatasan dalam kapasitas fungsi di residuralnya dan sesegera mungkin, mengintegrasikan klien ke masyarakat sesuai peran dan tempat klien terdahulu atau kepada peran serta tempat klien yang sudah dimodifikasi (Gallagher dan Kreider, 1987). Secara ideal perawat bertujuan  mengiliminasi  dari defisit fungsional residural, yang artinya mengembalikan klien ke fungsi kapasitas original. 
TUJUAN PERAWATAN RESTORATIF
Secara umum tujuan restoratif ialah meningkatkan perawatan dan kemandirian klien, serta memfasilitasi klien guna memulai krhidupan. Pusat perhatian pada perawatan restoratif ialah adaptasi klien kepada masalah yang memerlukan peran restoratif untuk memenuhi kebutuhan.
TIM PERAWATAN KESEHATAN RESTORATIF
Dalam perawatan restoratif ini memerlukan pendekatan dari berbagai disiplin ilmu guna memastikan pemberian perawatan komprehensif, biaya yang efektif, berkualitas, dan tidak berpisah-pisah. Anggota inti pada perawatan ini ialah klien, keluarga klien, orang yang berarti bagi klien, dokter serta perawat. Fungsi dari perawatan ini ialah bentuk membantu klien guna mencapai tingkat suatu fungsi yang maksimal dan untuk mengintegrasi klien ke masyarakat. Setiap anggota  tim kesehatan dapat berpartisipasi sesuai dengan bidang keahliannya, walau berbagai profesi tenaga kesehatan. Agar tim perawatan restoratif ini berfungsi dengan efisien, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1.       Adanya pemimpin dalam tim.
2.       Komunikasi antar anggota tim harus berjalan efektif, sering serta terdokumentasi.
3.       Kolaborasi harus dilakukan secara sungguh-sungguh dan lengkap.
4.       Penyelesaian konflik antara berbagai disiplin dalam ilmu dilakukan cepat.
Berbagai studi penelitian menyebutkan perilaku yang muncu dalam tim, sehingga pendekatan yang terdiri dari berbagai disipilin ilmu digunakan pada pearawatan restoratif supaya berjalan efektif  (O’Toole, 1992)
 PERAWATAN RETORATIF : MASALAH DAN PERTIMABANGAN FUNGSI
     Berbagai cedera dan penyakit  menyebabkan  harusnya dilakukan perawatan restoratif  guna memaksimalkan  kemampuan fungsi dari klien. Dalam berbagai kasus klien tetap saja mengalami defisit fungsi, tetapi klien serta  keluarganya diajarkan guna beradaptasi sehingga  kesehatan dan tingkat kemandirian pada klien dapat maksimal.
KESEHATAN DI RUMAH DALAM KONTINUM PERAWATAN
        Perawatan kesehatan di lingkungan rumah merupakan ketentuan mengenai pelayanan paraprofesiaonal dn profesional dan peralatan yang berkaitan secara medis untuk keluarga dan klien untuk memelihara pendidikan, kesehatan, diagnosa, pencegahan penyakit, paliasi, pengobatan penyakit dan rehabilitasi. Peralatan yang dipakai dalam perawatan di rumah  meneyesuaikana dengan peralaatn medis yang dapat digunakan.  Klien dengan perawatan di rumah memiliki berbagai masalah sosioekinomi, fisik, psikologi yang beranekaragam. 
JENIS PELAYANAN PEARWATAN KESEHATAN DI RUMAH DAN REIMBURSEMENT
Lembaga Perawatan Kesehatan di Rumah
Proses perawatan  di rumah memeberikan batuan perawatan terampil serta profesional, dilakukan dengan waktu yang singkat, dengan waktu yang bervariasi. Lembaga yang ditunjuk  untuk memberikan  suatu pelayanan yang didanai oleh pemerintah, asuransi swasta, serta biaya sendiri.
Lembaga Bea Swasta
Proses perawatan  ini memberikan perawatan yang profesional serta  paraprofesional yang kontinu,  dengan proses perawatan oleh perawat yang sudah terdaftar, memiliki ijin praktek. Biaya pearwatan ini hanya sebagian yang ditanggung oleh pemerintah, atau masyarakat yang ikut di asuransi komersial.
Perusahaan Peralatan Medis yang Tahan Lama
Sebagian perusahaan mendis yang tahan lama menyediakaan begai macam peralatan medis yang sangat dibutuhkan, serta merupakan industri di area bidang pelayanan  yang tumbuh tepesat.
 PENINGKATAN TUTUTAN PERAWAT DI RUMAH
       Proses perkembangan perawatan di rumah sudah berkembang pesat. Meningkatnya jumlah lansia dan munculnya berbagai macam penyakit kronik mendorong tuntutan terhadap perawatan restoratif dengan  maksimal. Sudah muncul adanya lembaga  yang telah  meyediakan beragam pelayanan kesehatan.
 PERAN PERAWAT DAN TIM PERAWATAN RESTORATIF
Praktik Klinis
Memberi perawatan yang kreatif serta adaptif,mempunyai kontak kepada klien serta keluarganya,diperlukan sebuah pengkajian serta pertimbangan klinis.
Manajemen Perawatan Kesehatan di Rumah
Sistem managerial dilakukan oleh perawat yang mempunyai keahlian dalam bidang administrasi serta pengalaman praktik di perawatan rumah.
Avktivitas Penelitian dan Pendidikan
Sebagian besar perawat yang berada di lembaga perawatan rumah terlibat dalam beberapa akitivitas pendidikan, perawat harus mengetahui cara menyelesaikan masalah.
Tanggung Jawab Legal dan Etis
Perawat dapat melakukan keperawatan yang mandiri. Dalam hal ini perwata sering mengalami dilema etis, serta sesuai langkah – langkah yang legal.
Perencanaan Pulang
Merupakan salah satu fungsi utama pada beberapa lembaga perawatan di rumah.
PERAWATAN RESTORATIF DAN PROSES KEPERAWATAN
Pengkajian                       : Berfokus pada kebutuhan fungsi klien yang total
Diagnosa Keperawatan    : Tahap mengumpulkan data dan mendiagnosa klien.
Perencanaan                    : Menetapkan rencana tujuan jangka panjang atau pendek.
Implementasi                   : Dibutuhkan kerjasama yang baik dan sistematis.
Evaluasi                          : Proses akhir dilakukan secara sistematis, kunci keberhasilan perawatan   rumah.
ASPEK KLINIS PENIGKATAN KUALITAS
Catatan klinis klien berisi perencanaan perawatan klien yang komphrehensif, mencakup semua disiplin ilmu pada pelaksanan perawatan di rumah
BIDANG KEPERAWATAN SPESIALIS
Hospice : untuk memberi perawatan dan dukungan terhadp klien yang beberapa bulan terahir dalam kondisi  sakit yang tidak dapat disembuhkan.
Terapi Intravena di Rumah : Terdiri atas pemberian antibiotik, hidrasi, nutrisi oarental, dan darah.
Perawatan Pernapasan di Rumah :  Diperlukanya ketrampilan perawatn dalam pengoperasian alat.
ISU DAN PERTIMBANGAN DALAM PEARAWATAN RESTORATIF
Sekarang ini akses terhadap pelayanan kesehatan  telah menjadi suatu isu hukum serta politik yang utama (McCourt, 1993). Pertimbangan utamanya ialah mekanisme penggatian biaya. Semakin canggihnya  peran teknologi pada sistem pelayanan kesehatan, sehingga mampu mebuat perawat dapat menggunakan teknologi yang sesuaoi padai beragam tempat pelayanan.
KONSEP INTI
-     Pelayanan yang disampaikan di llingkungan restoratif ialah pelayanan guna mebawa klien memperoleh kesehatan dan fungsi yang maksimal, klien memiliki batas dasar di tingkat fungsi, disebut dengan kapasitas fungsi
-   Perawatan restoratif membutuhkan pendekatan pendekatan tim melalui beragam disiplin ilmu guna menjamin pemberian perawatan komprehensif, biaya yang efektif, tidak terpisah-pisah serta berkualitas
-  Mekanisme pembayaran biaya penggati yang adekuat, mencakup tiga jenis dalam mekanisme pembayaran  (pembayaran sendiri, pemerintah, asuransi swasta).
    Dalam pelayanan keperawatan rumah memerlukan pengkajian seta pertimbangan klinis, ketrampilan mengajar, juga kemapuan untuk mendokumentasikan juga mengoordinasi.
-    Telah adanya standart serta pedoman mengenai penggatian dan pelaksanaan  biaya untuk lembag-lembaga perawatan restoratif



*Catatan:  Diringkas oleh Aliqul Safik dari buku Potter, P.A. &Pery, A.G. 1999. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, proses, dan Praktik, Vol. 1 E/4. Alih bahasa oleh Yasmin Asih, Made Sumarwati, Dian Eviriyani, laily Mahmudah, Ellen Pangagabean, Kusrini, Sari Kurnianingsih, Enie Novieastari . Jakarta: EGC. (halaman 107-128).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar...