Konsep Stres dan Adaptasi*
Stres
adalah respon adaptif yang dipengaruhi oleh adanya karakterisistik pada
individu dan fisiologis sebagai akibat dari situasin yang menyebakan tekanan
fisik maupun mental pada diri seseorang (Ivancevich dan Mtteson, 1980dalam
Kreitner dan kinicki, 2004). Sedangkan, Stresor adalah faktor dan respons yang
dapat memicu stres. Stresor dapat dipengaruhi oleh dua faktor. Faktor yang
pertama yaitu faktor eksternal faktor dimana faktor berasal dalam diri sendiri.
Yang kedua, faktor eksternal yang dimana faktor penyebab stres bisa berasal
dari lingkungan, keluarga, maupun masyarakat.
Jenis
stres dapat dibedakan menjadi enam, yaitu:
1.
Stres fisik, yaitu stres yang
dikarenakan keadaan fisik.
2.
Stres kimia, yaitu stres yang
dikarenakan adanya pengaruh senyawa kimia.
3.
Stres mikrobiologis, yaitu stres
yang dikarenakan adanya kuman.
4.
Stres fisiologis, yaitu stres yang
dikarenakan adanya gangguan fungsi pada tubuh.
5.
Stres pada proses pertumbuhan dan
perkembangan, yaitu stres yang dikarenakan adanya pertumbuhan dan perkembangan.
6.
Stres psikologis, yaitu adanya
stres dikarenakan adanya keadaan psikologis yang tidak mampu untuk beradaptasi.
Ada beberapa model stres.
Yang pertama, model berdasarkan respon, dalam model stres ini dijelaskan respon
yang dapat mengindikasi kesetresan. Yang kedua, model berdasarkan adaptasi yang
dimana dalam tahap ini ada empat faktor yang yang dikategorikan apakah suatu
kondisi dianggap dapat menimbulkan stres. Yang ketiga model Stimulus, yaitu
faktor yang difokuskan pada karakteristik yang dapat bersifat merusak atau
mengganggu. Model berdasarkan transaksi, yaitu faktor yng lebih memandang
manusia dengan lingkungannya dalam hbuungan yang serasi.
Berbagai faktor yang dapat
mempengarihi stres antara lain:
1.
Sifat stresor, sifat stresor dapat
beruah kapan saja dan hal ini lama-kelamaan akan berpengaruh terhadap respon
untuk menghadapi stres.
2.
Durasi stresor, jika stresor yang berpengaruh
dalam jangka waktu lama, maka respon yang diberiakn juga akan lama.
3.
Jumlah stresor, semakin tubuh banyak
mendapat stresor, semakin besar pula
dampaknya pada fungsi tubuh.
4.
Pengalaman masa lalu, pengalaman
masa lalu dapat dijadikan seseorang sebagai bekal untuk menghadapi stres yang
akan datang.
5.
Tipe kepriadian, menurut Friedman
dan Rosenman, 1974, membagi kepribadian seseorang menjadi 2: yaitu tipe A dan
Tipe. Pada orang yang berkepriadian A maka ia cenderung rentan mengalami stres,
dikarenakan mereka memiliki sikap yang ambisius, kompetitif, agresif, mudah
tegang, kurang saar, mudah tersinggung, pemarah, terlalu waspada, tanggap
berbicara, terlalu semangat kerja, pandai berorganisasi, erjiwa pemimpin,
senang bekerja sendiri, dan sulit santai. Sedangkan orang yang bertipe
kepriadian B, memiliki kepribadiankealikan dari orang yang memiliki tipe
kepribadian A. T
6.
ahapan perkembangan, dimana masa
seseorang mulai membentuk kemampuan untuk beradaptasi terhadap stresor. Tahap
perkembangan ini dimulai dari anak-anak, remaja, dewasa muda, dewasa tengah,
dan dewasa tua.
Menurut
Robert J. Van Amerg, 1979 (dalam Dadang Hawari,2001), membagi stres menjadi
enap tahapan. Tahapan pertama, dimana tahap stres masih dalam level ringan yang
ditandai dengan adanya semangat yang berlebihan, penajaman penglihatan, dan
merasa mampu menyelesaikan semua pekerjaan. Tahapan kedua, dampak dari stres
yang awalnya dianggap menyenangkan akan menghilang, dan muncul keluhan yang
dikarenakan kehaisan cadangan energi. Tahapan ketiga, tahap stres yang
seelumnya tidak dierikan tanggapan, maka keluhan yang muncul akan semakin
nyata. Tahapan keempat, apabila orang yang mengalami keluhan seperti tersebut
memeriksakan diri pada dokter, maka keluha- keluhan terseut tidak ditemukan.
Tahapan kelima, ditandai dengan adnya kelelahan fisik yang sangat parah dan
disertai meningkatnya rasa takut dan cemas. Tahapan keenam, yaitu sebagai
puncak dari stres yang ditandai dengan adanya kepanikan dan ketakutan akan
kematian.
Ada
2 macam skala yang digunakan sebagai tolak ukur untuk menilai stres. Yang
pertama ada skala Hormes dan Rahe. Cara menghitung menggunakan skala ini yaitu
dengan menambahkan nilai relatif stres. Yang kedua, menggunakan skala Miller
dan Smith. Cara mengukur menggunakan skala ini yaitu dengan mengisi 20 pertanyaan. Adaptasi tehadap stres dapat
digunakan 3 macam adaptasi, yang antara lain:
1.
Adaptasi fisiologis
Dalam adaptasi fisiologis, adaptasi terbagi menjadi 3, yaitu: adaptasi
yang bersifat lokal yang bersifat lokal, adaptif, jangka pendek, serta
restoratif dan adaptasi yang bersifat umum yang teragi menjadi tahap reaksi
alarm dimana sebagai tahap awal dalam proses adaptasi, tahap resistensi yaitu
suatu kondis dimana tubuh sudah mulai stabil dan tahap kelelahan, yaitu tahap
yang ditandai dengan terjadinya kelelahan dan ketidak mampuan tubuh untuk
menanggung stres yang dapat berujung pada kematian (Selye,1976 dalam potter dan
Perry, 1997).
2.
Adaptasi psikologis
Pada tahap psikologis terjadi penyesuaian psikologis dengan melakukan
mekanisme perlindungan diri dengan tujuan melindungi diri dari berbagai
gangguan.
3.
Adaptasi sosial budaya dan
spiritual
Di dalam adaptasi sosial udaya terdapat cara mengadakan adanya
perubahan yang dilakukan seagai proses untuk menyesuaikan diri dengan suatu
masyarakat. Pada adaptasi spiritual, yaitu adanya adaptasi untuk melakukan
peruahan yang erat hubungannya dengan adanya keyakinan dan kepercayaan yang
dimiliki.
Ada
beberapa teknik yang digunakan untuk memanajemen stres diantaranya: mengatur
diet dan nutrisi, istirahat dan tidur, olahraga dengan teratur, menghentikan
kebiasaan merokok, menghindari minum-minuman keras, mengatur berat badan,
mengatur waktu, melakukan terapi psikofarmaka, melakukan terapi somatik,
psikoterapi, dan melakukan terapi psikoreligius.
Dalam
hal ini ada beberapa peran perawat di dalam mengatasi adanya stres diantaranya:
memberikan fasilitas kepada seseorang yang sedang mengalami stres, memberikan
tindakan asuhan keperawatan yang sesuai dengan prinsip manajemen stres, dan
mempunyai strategi untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan stres
secara efektif.
*Catatan: Diringkas
oleh Ajeng Restiyo Rini dari buku Hidayat, A. Alimul Aziz. 2009. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi
Konsep dan Proses Keperawatan, Buku1. Jakarta: Salemba Medika. (halaman 9—24).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar...