Selasa, 30 September 2014

Penelitian

Penelitian*
                Pada tahun 1974 ANA menghadirkan resolusi agar riset keperawatan lebih di titik beratkan pada masalah klinis yang di temukan oleh perawat dalam praktiknya.Dalam sejarah profesi, organisasi keperawatan telah membikin usaha yang pantas untuk meningkatkan kinerja perawat terhdadap pentingnya riset sebagai dasar untuk melakukan praktik.
·  Perspektif Historis
Kilasan sudut pandang historis akan membuat perawat sanggup memahami bagaimana dampak problem lama terhadap kesehatan, telah diakui bahwa pengamatan oleh Florence Nightingale tentang dampak tindakan keperawatan pada zaman Crimean War adalah kajian penelitian pertama keperawatan pertama (Polit dan Hungler, 1995; Talbot, 1995).Aktivitas keperawatan hanya menitik beratkan pada pendidikan yang menghasilkan Goldmark Report yang mencari kesenjangan background pendidikan dalam pendidikan keperawatan, setelah itu terbentuklah kurikulum keperawatan yang berdasarkan universitas.Pada tahun 1950-an The Walter Red Army Institute of Research didirikan, dan meningkatnya jumlah perawat dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan di muat dalam jurnal Nursing Research.Universitas Pittsburgh membuka program doktoral pertama pada bidang keprawatan di tahun 1954.Terdapat peningkatan anggaran dana swasta dan pemerintah, dan American Nurses Foundation  didirikan (Polit dan Hungler, 1995).Pada Tahun 1960-an, sejumlah organisasi keperawatan profesional merintis perkembangan di bidang riset keperawatan.Pada Tahun 1970-an, pendidikan keperawatan lebih berfokus pada peran serta karakter perawat daripada masalah  masalah dalam pemberian perawatan profesional pada pasien (Gortner, 1980).Pada tahun 1980-an ANA mengeluarkan rekomendasi khusus guna mempelajari riset untuk berbagai jenjang pendidikan keperawatan.Pada tahun 1990-an ANA merevisi Standards of Clinical Nursing Practice.Dalam dokumen ini terdapat Standards of Profesional Performance (lihat Bab 13, Tabel 13-2).Standar 7 mengarahkan bahwa perawat profesional memakai temuan penelitian di dalam praktik (ANA, 1991).
·  PENELITIAN ILMIAH DALAM KEPERAWATAN
Perolehan Pengetahuan
                Pengetahuan adalah informasi, dan penemuan adalah tahapan kreatif untuk mempertahankan informasi baru (Talbot, 1995).Peneliti ilmiah juga berusahan mendapatkan untuk menjelaskan atau memahami kenyataan menggunakan sistem yang logis menggunakan metode ilmiah, metode ilmiah adalah dasar penelitian.Penelitian ilmiah adalah cara yang paling bisa di andalkan dan objektif daripada cara lainnya untuk mendapatkan pengetahuan.Salah satu metode untuk belajar adalah tradisi, bagaimana seseorang mempelajari sebuah pengetahuan dari pendahulunya dan mewariskan pengetahuan kepada generasi penerusnya.Tradisi merupakan metode mudah untuk belajar meskipun memiliki batasan untuk menemukan sesuatu yang baru dan cara baru untuk melakukan sesuatu.Pengetahuanjuga bisa di dapat dari informasi dari seseorang yang ahli pada bidangnya, para ahli kerap kali di minta untuk menyelesaikan sebuah masalah atau menjawab pertanyaan, contohnya seorang mahasiswa keperawatan meminta saran kepada dosennya tentang apa apa yang harus di lakukan ketikan menemuai suatu masalah keperawatan.Pengalaman juga berperan penting dalam perolehan pengetahuan, tanpa adanya pengalaman seorang tenaga kesehatan akan ragu akan putusan yang akan mereka keluarkan, namun dengan adanya pengalaman, sebuah prosedur akan dilakukan berulang ulang dalam praktik sehingga tidak ragu dalam mengambil keputusan.Penyeldikan, pemecahan masalah, kemampuan rasional juga termasuk cara dalam mendapatakan pengetahuan, namun metode ilmiah adalah metode paling mudah dan objektif dalam memperoleh pengetahuan (Polit dan Hungler, 1995).Polit dan Hungler (1995) menjelaskan bahwa karakter investigasi ilimah adalah: langkah perencanaa dan melaksanakan investigasi, mengontrol faktor eksternal yang tidak terdapat dalam investigasi langsung namun dapat berpengaruh, bukti atau data yang dikumpulkan secara langsung maupun tidak langsung melalui observasi, tujuan, menguji dan mengembangkan teori.
Keperawatan dan Pendekatan Ilmiah
                Tujuan dari proses ilmiah sendiri adalah sebagai cara untuk menyelesaikan masalah, sebagai sistem untuk menigkatkan pengetahuan atau untuk memperkirakan fenomena keperawatan (Polit dan Hungler, 1995; Tabel 16-1).Metode ilmiah  lebih rapi dan objektif dalam prosesnya dibandingkan  cara-cara lain, perawat dapat menggunakan cara ini untuk mendapatkan informasi, di masa lalu informasi yang digunakan dalam ruang lingkup keperawatan di adopsi dari ilmu lain seperti biologi, fisiologi, psikologi, dan sosiologi.Penelitian memberikan jalan untuk pertanyaan dan persoalan keperawatan untuk di pelajari pada jenjang yang lebih dalam ruang lingkup keperawatan,kerap kali  perawat bertumpu pada pengalaman pribadi atau pernyataan dari perawat ahli.Jika intervensi itu bisa dilakukan pada sebagian besar klien, perawat akan mendapatkan kepuasan tersendiri dari keberhsilan tanpa pertanyaan, jika intervensi itu gagal, perawat mungkin dapat memakai pendekatan yang dipraktikkan oleh teman sejawat atau mencoba cara yang berbeda dari hal semestinya.
Definisi Penelitian Ilmiah dan Keperawatan
                Metode ilmiah adalah metode sistematis pemberian pertanyaan dan memacu validitas asumsi ilmiah (Polit dan Hungler, 1995), di dalam metode ilmiah ada pendekatan ilmiah yang sifatnya logis, teratur, serta objektif guna membantu pemberian pertanyaan untuk riset dan hipotesis yang sudah di uji.sejumlah faktor dapat mempengaruhi penelitian ilmiah,ketika metode sistematis dan terkontrol digunakan oleh seorang pakar untuk mempelajarai sebuah kejadian atau persoalan,mereka akan mendapatkan rasa percaya diri lebih banyak untuk persoalan yang hasilnya akurat dan tidak dipengaruhi oleh sebuah opini atau kepercayaan.Selain itu peneliti lain harus  juga bisa menyelidiki bukti dan melihat hasil yang sama.Ketika membaca sebuah kajian penelitian, perawat harus menjauhkan diri dari tafsiran hasil dalam bentuk sebab akibat.The comission on Nursing Research of the ANA (1981a) menjelaskan penelitian keperawatan sebagai berikut:
             Penelitian keperawatan mengembangkan pengetahuan mengenai kesehatan dan meningkatkan kesehatan melewati jangka waktu hidup, merawat orang yang meiliki masalah dan ketidakmampuan kesehatan dan tindakan keperawatan untuk meningkatkan kemampuan individu untuk memberikan respon secara efektif pada masalah kesehatan aktual atau potensial.
                Efek pengajaran perioperatif terhadap penyembuhan pasca operasi adalah suatu aspek yang sedang di pelajari secara umum.Sejumlah studi sudah menguji efek pendidikan perioperatif yang mengacu pada hasil yang positif. (Meeker, 1994; Planchock dan Wiggins, 1994).Timmons dan Bower (1993) meneliti dampak pengajaran periperatif terhadap pemahaman klien mengenai analgesik yang dikendalikan oleh klien dan kemampuan mereka mengatasi rasa sakit pasca operasi.
·  MASALAH ETIK DALAM PENELITIAN
Hak Subjek Manusia
Untuk menyegarkan pengetahuan yang ada dan mengembangkan pengetahuan yang baru,riset klinis seringkali di khususkan pada usaha percobaan cara baru di mana hasilnya meyakinkan (ANA, 1985a),selain itu peneliti yang berniat untuk melakukan studi wajib mempunyai pengetahuan dan keahlian yang dibuthkan untuk melaksanakan riset.Panduan ANA (1985a) dan CNA (1983, 1991) menyatakan bahwa peneliti perawat yang memenuhi persyaratan untuk memiliki hak untuk mengakses referensi yang di butuhkan untuk melaksanakan studi
Hak Partisipan Penelitian Lain
Mahasiswa keperawatan  dan pegawai praktisi bisa jadi akan diminta untuk berpartisipasi dalam riset sebagai pengumpul data atau mungkin berpartisipasi dalam perawatn klien.Seluruh tenaga keperawatan meempunyai hak untuk selalu mendapatkan informasi tentang studi, prosedur yang dijalani, dan luka emosi maupun fisik serta apapun yang dapat dialami klien.Kerap kali  risiko fisik lebih tampak daripada emosi, klien diminta untuk memberikan informasi yang sangat pribadi dan mengganggu.Selain berhadapan dengan pengaruh bahaya projek riset, perawat juga akan menghadapai dilema etis lainnya (Talbot, 1995), dilema eris lainnya dalam penelitian meliputi penagguhan untervensi baru dari klien yang mungkin akan memperoleh untung dari penggunaannya.


·  PENELITIAN KEPERAWATAN DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN
Mengidentifikasi Studi  Penelitian
                Ketika membaca literatur keperawatan, perawat yang yah atau mahasiswa keperawatan harus bisa membedakan laporan hasil penelitian atau artikel dari model tulisan yang lainnya, hal itu tidak mudah seperti yang difikirkan beberapa orang bahkan judulnya mencantumkan kata penelitian artikel tersebut jarang  melaporkan hasil studi penelitian,  namun kadangkala judul artikeljuga bisa mmemberi pentunjuk apa isinya.Abstrak adalah ringkasan dari tujuan studi, subjek terdapat di dalam peneletian , cara bagaimana studi dilakukan dan hasil yang dicapai  dalam penyeledikan (lihat kotak pada hlm 378).Frase seperti tujuan studi ini adalah dan riset dilakukan untuk menentukan  menunjukkan bahwa artikel tersebut adalah laporan hasil riset.Selain itu, untuk abstrak, laporan penelitian yang khas mempunyai bagian seperti di bawah ini :
1.              Bagian introduksi: Bagian ini menunjukkan tujuan, rangkuman literatur yang digunakan untuk membuat studi dan hipotesis yangteruji.
2.              Bagian metode: Deskripsi dari cara yang dilakukan untuk melakukan pengkajian.
3.              Bagian hasil:  Penjelasan hasil yang di peroleh dari studi,termasuk tes statistik yang digunakan untuk menganalisa data.
4.              Bagian diskusi: Presentasi iterpretasi penulis terhadap hasil,  termasuk kesimpulan dan implikasi yang dapat diambil dari studi.
5.              Daftra refrensi (artikel yang digunakan untuk mendukung studi)
Menempatkan Studi Penelitian
                Pelajar dan perawat praktik sangat perlu menemukan artikel penelitian pada subjek yang menarik mereka (gambar 16-2), untuk menemukan  sumber penelitian primer bergantung pada subjek tertentu, salah satu sumber adalah jurnal,tempat laporan itu pertama kali diterbitkan,bisa jurnal kesehatan, jurnal biomedis,riset keperawatan.Sumber literatur sekunder seperti buku juga sangat berguna untuk penemuan penelitian primer.Mahasiswa keperawatan yang mencari artikel riset harus mencantumkan refrensi penelitian atau bibliografi pada bak akhir.
Pengaturan Informasi dari Studi penelitian
                Artikel yang tersusun di  dalam bibliografi atau bagian refrensi disebut kutipan,di dalam kutipan terdapat nama penulis dan asal ide.Terdapat beberapa cara untuk mengutip, cara yang dianjurkan oleh American Psychological Association (1994) adalah yang paling banyak digunakan,dan format ini menghindari adanya catatan kaki,seluruh kutipan diatur secara urut berdasarkan abjad, namun masih banyak lagi .Dalam keperawatan banyak maslah klinis yang dipelajari, kerap kali pemecahan maslah terhadap suatu penelitian berbeda berdasarkan metode yang digunakan.Tujuan utama dari penelitian adalah untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pengelompokan orang atau kejadia yang terjadi secara umum,lingkungan juga dapat mempengaruhi  hasil dari studi dan penelitian.Hasilnya  merangkum seluruh  temuan pada setiap bidang studi yang ketika di replikasikan pada beberapa  studi penelitian, kesimpulan akan menjadi lebih umum dari sebuah kasus yang terisolasi.
Mengidentifikasi Masalah Keperawatan Klinis
                Diers  (1979) menetapkan masalah klini sebagai “perbedaan diantara dua maslah, ketidak cocokan antara cara melakukan dan cara yang seharusnya dilakukan atau apa yang diketahui seseorang dan apa yang perlu di ketahui seseorang dalam penyelesaian masalah”.Terkadang mahasiswa keperawatan atau praktisi keperawatan berfikir bahwa ide yang merekea miliki mengenai masalah penelitian untuk studi itu tidak berguna kecuali mereka yakin bahwa studi klinis yang diajukan akan membuat perubahan yang berarti pada pasien, faktor ini dapat menghilangkan semangat perawat untukmengambil project penelitian keperawatan.
Penggunaan Temuan dalam Praktik Keperawatan
                Perawat harus membaca beberapa jurnal yang memuat laporan penelitian dan juga beberapa  buku teks dal referensi lainnya di bidang keperawatan dan bidang yang berhubungan.Tidak semua penelitian dihubungkan dengan masalah  keperawatan klinis dapat atau wajib di aplikasikan pada praktik.Perawat juga harus memiliki cara pengambilan keputusan yang baik yang mempengaruhi hasil riset.

*Catatan: Diringkas oleh Awaludin Jamal dari buku Potter, P.A. & Pery, A.G. 1999. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, proses, dan Praktik, Vol. 1 E/4. Alih bahasa oleh Yasmin Asih, Made Sumarwati, Dian Evriyani, Laily Mahmudah, Ellen Panggabean, Kusrini S, Sari Kurnianingsih, Enie Novieastari. Jakarta: EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar...