Penelitian*
Pada tahun
1974 ANA menghadirkan resolusi agar riset keperawatan lebih di titik beratkan
pada masalah klinis yang di temukan oleh perawat dalam praktiknya.Dalam sejarah
profesi, organisasi keperawatan telah membikin usaha yang pantas untuk meningkatkan
kinerja perawat terhdadap pentingnya riset sebagai dasar untuk melakukan
praktik.
· Perspektif Historis
Kilasan
sudut pandang historis akan membuat perawat sanggup memahami bagaimana dampak
problem lama terhadap kesehatan, telah diakui bahwa pengamatan oleh Florence
Nightingale tentang dampak tindakan keperawatan pada zaman Crimean War adalah kajian penelitian pertama keperawatan pertama
(Polit dan Hungler, 1995; Talbot, 1995).Aktivitas keperawatan hanya menitik
beratkan pada pendidikan yang menghasilkan Goldmark
Report yang mencari kesenjangan background pendidikan dalam pendidikan
keperawatan, setelah itu terbentuklah kurikulum keperawatan yang berdasarkan
universitas.Pada tahun 1950-an The Walter
Red Army Institute of Research didirikan, dan meningkatnya jumlah perawat
dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan di muat dalam jurnal Nursing Research.Universitas Pittsburgh
membuka program doktoral pertama pada bidang keprawatan di tahun 1954.Terdapat
peningkatan anggaran dana swasta dan pemerintah, dan American Nurses Foundation didirikan (Polit dan Hungler, 1995).Pada Tahun
1960-an, sejumlah organisasi keperawatan profesional merintis perkembangan di
bidang riset keperawatan.Pada Tahun 1970-an, pendidikan keperawatan lebih
berfokus pada peran serta karakter perawat daripada masalah masalah dalam pemberian perawatan profesional
pada pasien (Gortner, 1980).Pada tahun 1980-an ANA mengeluarkan rekomendasi
khusus guna mempelajari riset untuk berbagai jenjang pendidikan
keperawatan.Pada tahun 1990-an ANA merevisi Standards
of Clinical Nursing Practice.Dalam dokumen ini terdapat Standards of Profesional Performance
(lihat Bab 13, Tabel 13-2).Standar 7 mengarahkan bahwa perawat profesional
memakai temuan penelitian di dalam praktik (ANA, 1991).
· PENELITIAN ILMIAH DALAM KEPERAWATAN
Perolehan Pengetahuan
Pengetahuan
adalah informasi, dan penemuan adalah tahapan kreatif untuk mempertahankan
informasi baru (Talbot, 1995).Peneliti ilmiah juga berusahan mendapatkan untuk
menjelaskan atau memahami kenyataan menggunakan sistem yang logis menggunakan
metode ilmiah, metode ilmiah adalah dasar penelitian.Penelitian ilmiah adalah
cara yang paling bisa di andalkan dan objektif daripada cara lainnya untuk
mendapatkan pengetahuan.Salah satu metode untuk belajar adalah tradisi,
bagaimana seseorang mempelajari sebuah pengetahuan dari pendahulunya dan
mewariskan pengetahuan kepada generasi penerusnya.Tradisi merupakan metode
mudah untuk belajar meskipun memiliki batasan untuk menemukan sesuatu yang baru
dan cara baru untuk melakukan sesuatu.Pengetahuanjuga bisa di dapat dari
informasi dari seseorang yang ahli pada bidangnya, para ahli kerap kali di
minta untuk menyelesaikan sebuah masalah atau menjawab pertanyaan, contohnya
seorang mahasiswa keperawatan meminta saran kepada dosennya tentang apa apa
yang harus di lakukan ketikan menemuai suatu masalah keperawatan.Pengalaman
juga berperan penting dalam perolehan pengetahuan, tanpa adanya pengalaman
seorang tenaga kesehatan akan ragu akan putusan yang akan mereka keluarkan, namun
dengan adanya pengalaman, sebuah prosedur akan dilakukan berulang ulang dalam
praktik sehingga tidak ragu dalam mengambil keputusan.Penyeldikan, pemecahan
masalah, kemampuan rasional juga termasuk cara dalam mendapatakan pengetahuan,
namun metode ilmiah adalah metode paling mudah dan objektif dalam memperoleh
pengetahuan (Polit dan Hungler, 1995).Polit dan Hungler (1995) menjelaskan
bahwa karakter investigasi ilimah adalah: langkah perencanaa dan melaksanakan
investigasi, mengontrol faktor eksternal yang tidak terdapat dalam investigasi
langsung namun dapat berpengaruh, bukti atau data yang dikumpulkan secara
langsung maupun tidak langsung melalui observasi, tujuan, menguji dan
mengembangkan teori.
Keperawatan dan Pendekatan Ilmiah
Tujuan dari
proses ilmiah sendiri adalah sebagai cara untuk menyelesaikan masalah, sebagai
sistem untuk menigkatkan pengetahuan atau untuk memperkirakan fenomena
keperawatan (Polit dan Hungler, 1995; Tabel 16-1).Metode ilmiah lebih rapi dan objektif dalam prosesnya
dibandingkan cara-cara lain, perawat
dapat menggunakan cara ini untuk mendapatkan informasi, di masa lalu informasi
yang digunakan dalam ruang lingkup keperawatan di adopsi dari ilmu lain seperti
biologi, fisiologi, psikologi, dan sosiologi.Penelitian memberikan jalan untuk
pertanyaan dan persoalan keperawatan untuk di pelajari pada jenjang yang lebih
dalam ruang lingkup keperawatan,kerap kali
perawat bertumpu pada pengalaman pribadi atau pernyataan dari perawat
ahli.Jika intervensi itu bisa dilakukan pada sebagian besar klien, perawat akan
mendapatkan kepuasan tersendiri dari keberhsilan tanpa pertanyaan, jika
intervensi itu gagal, perawat mungkin dapat memakai pendekatan yang
dipraktikkan oleh teman sejawat atau mencoba cara yang berbeda dari hal
semestinya.
Definisi Penelitian Ilmiah dan Keperawatan
Metode ilmiah adalah metode
sistematis pemberian pertanyaan dan memacu validitas asumsi ilmiah (Polit dan
Hungler, 1995), di dalam metode ilmiah ada pendekatan ilmiah yang sifatnya
logis, teratur, serta objektif guna membantu pemberian pertanyaan untuk riset
dan hipotesis yang sudah di uji.sejumlah faktor dapat mempengaruhi penelitian
ilmiah,ketika metode sistematis dan terkontrol digunakan oleh seorang pakar
untuk mempelajarai sebuah kejadian atau persoalan,mereka akan mendapatkan rasa
percaya diri lebih banyak untuk persoalan yang hasilnya akurat dan tidak
dipengaruhi oleh sebuah opini atau kepercayaan.Selain itu peneliti lain
harus juga bisa menyelidiki bukti dan
melihat hasil yang sama.Ketika membaca sebuah kajian penelitian, perawat harus
menjauhkan diri dari tafsiran hasil dalam bentuk sebab akibat.The comission on Nursing Research of the ANA
(1981a) menjelaskan penelitian keperawatan sebagai berikut:
Penelitian
keperawatan mengembangkan pengetahuan mengenai kesehatan dan meningkatkan
kesehatan melewati jangka waktu hidup, merawat orang yang meiliki masalah dan
ketidakmampuan kesehatan dan tindakan keperawatan untuk meningkatkan kemampuan
individu untuk memberikan respon secara efektif pada masalah kesehatan aktual
atau potensial.
Efek
pengajaran perioperatif terhadap penyembuhan pasca operasi adalah suatu aspek
yang sedang di pelajari secara umum.Sejumlah studi sudah menguji efek
pendidikan perioperatif yang mengacu pada hasil yang positif. (Meeker, 1994;
Planchock dan Wiggins, 1994).Timmons dan Bower (1993) meneliti dampak
pengajaran periperatif terhadap pemahaman klien mengenai analgesik yang
dikendalikan oleh klien dan kemampuan mereka mengatasi rasa sakit pasca
operasi.
· MASALAH ETIK DALAM PENELITIAN
Hak Subjek Manusia
Untuk menyegarkan pengetahuan yang ada
dan mengembangkan pengetahuan yang baru,riset klinis seringkali di khususkan
pada usaha percobaan cara baru di mana hasilnya meyakinkan (ANA, 1985a),selain
itu peneliti yang berniat untuk melakukan studi wajib mempunyai pengetahuan dan
keahlian yang dibuthkan untuk melaksanakan riset.Panduan ANA (1985a) dan CNA
(1983, 1991) menyatakan bahwa peneliti perawat yang memenuhi persyaratan untuk
memiliki hak untuk mengakses referensi yang di butuhkan untuk melaksanakan
studi
Hak Partisipan
Penelitian Lain
Mahasiswa keperawatan dan pegawai praktisi bisa jadi akan diminta
untuk berpartisipasi dalam riset sebagai pengumpul data atau mungkin
berpartisipasi dalam perawatn klien.Seluruh tenaga keperawatan meempunyai hak
untuk selalu mendapatkan informasi tentang studi, prosedur yang dijalani, dan
luka emosi maupun fisik serta apapun yang dapat dialami klien.Kerap kali risiko fisik lebih tampak daripada emosi,
klien diminta untuk memberikan informasi yang sangat pribadi dan
mengganggu.Selain berhadapan dengan pengaruh bahaya projek riset, perawat juga
akan menghadapai dilema etis lainnya (Talbot, 1995), dilema eris lainnya dalam
penelitian meliputi penagguhan untervensi baru dari klien yang mungkin akan
memperoleh untung dari penggunaannya.
· PENELITIAN
KEPERAWATAN DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN
Mengidentifikasi
Studi Penelitian
Ketika membaca literatur
keperawatan, perawat yang yah atau mahasiswa keperawatan harus bisa membedakan
laporan hasil penelitian atau artikel dari model tulisan yang lainnya, hal itu
tidak mudah seperti yang difikirkan beberapa orang bahkan judulnya mencantumkan
kata penelitian artikel tersebut
jarang melaporkan hasil studi
penelitian, namun kadangkala judul
artikeljuga bisa mmemberi pentunjuk apa isinya.Abstrak adalah ringkasan dari
tujuan studi, subjek terdapat di dalam peneletian , cara bagaimana studi
dilakukan dan hasil yang dicapai dalam
penyeledikan (lihat kotak pada hlm 378).Frase seperti tujuan studi ini adalah dan riset
dilakukan untuk menentukan menunjukkan bahwa artikel tersebut adalah
laporan hasil riset.Selain itu, untuk abstrak, laporan penelitian yang khas
mempunyai bagian seperti di bawah ini :
1.
Bagian introduksi:
Bagian ini menunjukkan tujuan, rangkuman literatur yang digunakan untuk membuat
studi dan hipotesis yangteruji.
2.
Bagian metode:
Deskripsi dari cara yang dilakukan untuk melakukan pengkajian.
3.
Bagian hasil: Penjelasan hasil yang di peroleh dari
studi,termasuk tes statistik yang digunakan untuk menganalisa data.
4.
Bagian diskusi:
Presentasi iterpretasi penulis terhadap hasil,
termasuk kesimpulan dan implikasi yang dapat diambil dari studi.
5.
Daftra refrensi (artikel yang digunakan untuk
mendukung studi)
Menempatkan Studi
Penelitian
Pelajar
dan perawat praktik sangat perlu menemukan artikel penelitian pada subjek yang
menarik mereka (gambar 16-2), untuk menemukan
sumber penelitian primer bergantung pada subjek tertentu, salah satu
sumber adalah jurnal,tempat laporan itu pertama kali diterbitkan,bisa jurnal
kesehatan, jurnal biomedis,riset keperawatan.Sumber literatur sekunder seperti
buku juga sangat berguna untuk penemuan penelitian primer.Mahasiswa keperawatan
yang mencari artikel riset harus mencantumkan refrensi penelitian atau
bibliografi pada bak akhir.
Pengaturan Informasi
dari Studi penelitian
Artikel yang tersusun
di dalam bibliografi atau bagian
refrensi disebut kutipan,di dalam kutipan terdapat nama penulis dan asal
ide.Terdapat beberapa cara untuk mengutip, cara yang dianjurkan oleh American Psychological Association (1994)
adalah yang paling banyak digunakan,dan format ini menghindari adanya catatan
kaki,seluruh kutipan diatur secara urut berdasarkan abjad, namun masih banyak
lagi .Dalam keperawatan banyak maslah klinis yang dipelajari, kerap kali
pemecahan maslah terhadap suatu penelitian berbeda berdasarkan metode yang
digunakan.Tujuan utama dari penelitian adalah untuk meningkatkan pengetahuan
mengenai pengelompokan orang atau kejadia yang terjadi secara umum,lingkungan
juga dapat mempengaruhi hasil dari studi
dan penelitian.Hasilnya merangkum
seluruh temuan pada setiap bidang studi
yang ketika di replikasikan pada beberapa
studi penelitian, kesimpulan akan menjadi lebih umum dari sebuah kasus
yang terisolasi.
Mengidentifikasi Masalah
Keperawatan Klinis
Diers (1979) menetapkan masalah klini sebagai
“perbedaan diantara dua maslah, ketidak cocokan antara cara melakukan dan cara
yang seharusnya dilakukan atau apa yang diketahui seseorang dan apa yang perlu
di ketahui seseorang dalam penyelesaian masalah”.Terkadang mahasiswa
keperawatan atau praktisi keperawatan berfikir bahwa ide yang merekea miliki
mengenai masalah penelitian untuk studi itu tidak berguna kecuali mereka yakin
bahwa studi klinis yang diajukan akan membuat perubahan yang berarti pada
pasien, faktor ini dapat menghilangkan semangat perawat untukmengambil project
penelitian keperawatan.
Penggunaan Temuan
dalam Praktik Keperawatan
Perawat harus membaca
beberapa jurnal yang memuat laporan penelitian dan juga beberapa buku teks dal referensi lainnya di bidang
keperawatan dan bidang yang berhubungan.Tidak semua penelitian dihubungkan
dengan masalah keperawatan klinis dapat
atau wajib di aplikasikan pada praktik.Perawat juga harus memiliki cara
pengambilan keputusan yang baik yang mempengaruhi hasil riset.
*Catatan: Diringkas oleh Awaludin Jamal dari buku Potter, P.A. & Pery, A.G. 1999. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, proses, dan Praktik, Vol. 1 E/4. Alih bahasa oleh Yasmin Asih, Made Sumarwati, Dian Evriyani, Laily Mahmudah, Ellen Panggabean, Kusrini S, Sari Kurnianingsih, Enie Novieastari. Jakarta: EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar...