Selasa, 30 September 2014

Menyediakan Lingkungan yang Aman Nutrisi


Unit 7 Menyediakan Lingkungan yang Aman
Nutrisi
Makanan mempunyai arti penting simbolik. Saat ini nutrisi dianggap kebutuhan yang penting dalam menangani penyakit di dunia keperawatan.
Prinsip nutrisi
Nutrien adalah bagian penting metabolisme tubuh. Ada enam kategori nutrisi makanan, yaitu mineral, cairan, karbohidrat, protein, lipid, dan vitamin.
1.       Karbohidrat adalah sumber energi untuk kebutuhan diet. Asupan karbohidrat untuk diet antara 50%-60% dari keseluruhan kalori.
2.       Protein meskipun memenuhi asupan energi juga berfungsi untuk pembentukan jaringan tubuh. Asam amino adalah bagian protein dasar yang paling sederhana. Protein terdiri atas 16% nitrogen sedangkan protein satu-satunya sumber dari nitrogen.
3.       Lipid adalah kebutuhan nutrien yang berbentuk padat yang mempunyai banyak kalori. Lipid adalah penghasil utama energi tubuh.
4.       Air adalah komponen tubuh yang krisis karena ketergantungan sel pada keadaan cair.
5.       Vitamin adalah substansi kecil pada makanan untuk kebutuhan metabolisme tubuh yang normal. Vitamin dibagi menjadi dua yaitu vitamin yang larut dalam air dan larut dalam lipid.
a.       Vitamin larut dalam air
Yang termasuk vitamin larut dalam cairan yaitu vitamin C dan B yang lengkap, dan terdiri dari delapan vitamin.
b.      Vitamin larut dalam lipid
Yang termasuk vitamin larut dalam lipid yaitu E, K, D, dan A yang tersimpan di dalam tubuh.

6.       Mineral adalah bagian nonorganik di dalam tubuh berfungsi untuk katalis dalam proses reaksi biokimia.
Pencernaan
Terdiri atas pecahan-pecahan mekanik dengan metode mengunyah, mencampur, dan menyatukan antara air dan hasil reaksi kimia yang menjadikan makanan menjadi bentuk paling sederhana.. Enzim merupakan hasil proses protein untuk memacu kerja reaksi kimia.
Pencernaan berawal dari mulut, lalu makanan dirubah secara mekanik dengan cara dikunyah yang hasilnya diaduk dengan saliva dan terkandung ptialin. Mengunyah berfungsi untuk menjadikan makanan menjjadi partikel kecil yang cocok untuk ditelan. Selanjutnya makanan ditelan lalu memasuki esophagus dan bergerak terjadi gerak peristaltic setelah itu makanan masuk ke lambung. Di lambung pepsinogen dipakai kembali lalu diaktifkan menjadi pepsin. Lambung berfungsi juga sebagai penyimpan makanan di dalam perut kurang lebih selama tiga jam. Makanan keluar dari lambung sebagai asam yang biasa disebut kimus. Terjadi gerakan peristaltik di dalam usus kecil lalu dipakai kembali dengan kimus.
Absorpsi
Usus kecil sebagai wadah absorpsi utama nutrien. Di dalam intestine terjadi pergerakan peristaltik menuju usus besar.
a.       Metabolisme
Nutrien diserap termasuk air yang nantinya akan ditransfer menuju jaringan tubuh.
b.      Penyimpanan
Lemak adalah dasar pokok dari energi yang tersimpan,
Eliminasi
Isi di dalam usus besar bergerak melewati usus besar yang bermacam menggunakan peristaltic.
Macam-Macam Bentuk Perkembangan di dalam Peningkatan Nutrisi
1.       Bayi di dalam perkembangannnya ditandai perkembangannya cepat.
·         Pemenuhan ASI pada bayi menyediakan keuntungan kebutuhan nutrisi pada bayi.
·         Bayi meminum susu formula dirancang di dalamnya terkandung susunan nutrien pada ASI.
·         Makanan padat yang diperkenalkan pada bayi dalam bentuk sereal. Karena sereal di dalamnya mengandung banyak zat besi.
2.       Todler dan anak sebelum sekolah
Toddler tertarik pada lingkungan dan peningkatan skill motorik dibandingkan makanan. Anak berumur sebelum sekolah memerlukan kurang lebih 480 g susu dalam satu hari, rentang 30-90 g daging, 4-5 porsi buah-buahan dan sayur.
3.       Anak umur sekolah
Kebutuhan makan pada anak umur sekolah lebih banyak daripada sebelumnya dan pemenuhan kebutuhan makanan lebih bermacam.
4.       Remaja
Untuk memenuhi kebutuhan metabolisme kebutuhan kalori pada remaja semakin meningkat.
5.       Dewasa muda dan dewasa matang
Nutrien yang dibutuhkan semakin berkurang pada akhir pertumbuhan.
6.       Kehamilan
Pada masa kehamilan memenuhi kebutuhan energinya yang sesuai dengan aktifitas dan berat badan.
7.       Proses menyusui (laktasi)
Kebutuhan menyusui kurang lebih 500 kkal dari umum biasanya.
8.       Lansia
Lansia pada umumnya mengalami penurunan kalori karena bertambahnya usia. Faktor yang mempengaruhi keadaan nutrisi lansia yaitu pendapatan dan kesehatan.
Nutrisi dan Pembentukan Keperawatan
Perawat adalah profesi yang bagus dalam menangani nutrisi yang buruk  dan melakukan tindakan untuk mengawali perubahan.
a.       Pengkajian
Pengkajian nutrisi ada empat daerah pokok:
1.       Antropometrik dan pengukuran secara fisik
2.       Tes laboratorium
3.       Kesehatan dan keadaan diet saat dulu
4.       Observasi klinik
Pasien yang bermasalah dalam nutrisinya ada dua macam yaitu:
1.       Klien pascaoperatif pada asupan makanannya banyak berubah pada keadaan perioperatif.
2.       Klien imobilisasi pada keadaan lumpuh sering meluas dan dapat menghasilkan deosifikasi  dan pengeroposan tulang.
Diagnosa Keperawatan
Di dalamnya ada defisiasi nutrisi atau permasalahan pada klien yang dapat mengkibatkan defisiensi nurisi contoh trauma oral.
Perencanaan
Perencanaan pemeliharaan keadaan nutrisi yang di dalamnya ada bentuk perawatan kualitas tinggi. Rancangan asuhan keperawatan untuk pasien penerima NP berikut ini:
1.       Pasien mendapatkan keseimbangan nitrogen yang baik.
2.       Nutrien untuk penyembuhan luka.
3.       Pasien segera menerima nutrisi secepatnya.
Implementasi
Perawat bisa menolong pasien untuk dapat paham faktor-faktor yang dapat mengurangi keinginan makan. Pengaruh yang dapat merusak asupan makan adalah tes diagnostic, stress, dan medikasi.
Mengembalikan nafsu makan
Perawat bisa membantu pasien untuk mengembalikan nafsu makan pasien yaitu dengan cara beradaptasi dengan lingkungan, konsultasi kepada ahli gizi, aturan dalam memilih makanan dan diet khusus, pemberian obat untuk mengembalikan nafsu makan, dan konseling pasien dan keluarga.
Nutrisi Parenteral (NP)
NP adalah suatu bentuk yang mendorong nutrisi secara khusus untuk pemberian nutrien dengan melewati intravena.
·         Memulai NP
NP dengan fokus dekstrosa membutuhkan kateter vena utama yang diletakkan di aliran ven utama misalnya vena kava. Saat pemasangan kateter vena, perawat menerangkan urutan pada pasien dan meminta persetujuan. Pasien diletakkan saat posisi Trendelenburg berfungsi untuk perbesaran vena sentral di bahu maupun leher.  Setelah meletakkan kateter untuk memompa intravena yang terhubung dengan utamanya dari kateter atau kateter di bersihkan dengan larutan garam sampai keadaan tepat sudah pasti oleh radiograf. Perawat meneliti keadaan pasien dengan cermat sampai kateter vena sentral terpasang pada petunjuk gawat napas.
1.       Memulai penginfusan
NP dilaksanakan menggunakan infus.
2.       Rata-rata aliran infus
Pasien sebelumnya dudah mendapatkan larutan NP pada kecepatan 40-60 ml/jam.
3.       Pencegahan komplikasi
Kompikasi NP adalah komplikasi yang berkaitan dengan mesin kateter vena yag sudah terpasang, komplikasi infeksius disebabkan letak kateter, sedangkan komplikasi metabolik disebabkan kaitan pada larutan NP.
Evaluasi
Pengecekan nutrisi harus dilaksanakan terus-menerus untuk mengetahui hasil pengecekan perawat.

**Catatan: Diringkas oleh Firna Aprilianingsih dari buku Potter, P.A & Perry A.G. 1997. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik, Vol. 2 E/4. Alih bahasa oleh Yasmin Asih, dkk. Jakarta: EGC. (halaman 1420-1440).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar...