Unit 7 Menyediakan Lingkungan yang Aman
Nutrisi
Makanan mempunyai arti penting
simbolik. Saat ini nutrisi dianggap kebutuhan yang penting dalam menangani
penyakit di dunia keperawatan.
Prinsip
nutrisi
Nutrien adalah bagian penting
metabolisme tubuh. Ada enam kategori nutrisi makanan, yaitu mineral, cairan,
karbohidrat, protein, lipid, dan vitamin.
1. Karbohidrat
adalah sumber energi untuk kebutuhan diet. Asupan karbohidrat untuk diet antara
50%-60% dari keseluruhan kalori.
2. Protein
meskipun memenuhi asupan energi juga berfungsi untuk pembentukan jaringan
tubuh. Asam amino adalah bagian protein dasar yang paling sederhana. Protein
terdiri atas 16% nitrogen sedangkan protein satu-satunya sumber dari nitrogen.
3. Lipid
adalah kebutuhan nutrien yang berbentuk padat yang mempunyai banyak kalori.
Lipid adalah penghasil utama energi tubuh.
4. Air
adalah komponen tubuh yang krisis karena ketergantungan sel pada keadaan cair.
5. Vitamin
adalah substansi kecil pada makanan untuk kebutuhan metabolisme tubuh yang
normal. Vitamin dibagi menjadi dua yaitu vitamin yang larut dalam air dan larut
dalam lipid.
a.
Vitamin larut dalam air
Yang termasuk vitamin larut dalam cairan
yaitu vitamin C dan B yang lengkap, dan terdiri dari delapan vitamin.
b.
Vitamin larut dalam lipid
Yang termasuk vitamin larut dalam lipid
yaitu E, K, D, dan A yang tersimpan di dalam tubuh.
6. Mineral
adalah bagian nonorganik di dalam tubuh berfungsi untuk katalis dalam proses
reaksi biokimia.
Pencernaan
Terdiri atas pecahan-pecahan
mekanik dengan metode mengunyah, mencampur, dan menyatukan antara air dan hasil
reaksi kimia yang menjadikan makanan menjadi bentuk paling sederhana.. Enzim
merupakan hasil proses protein untuk memacu kerja reaksi kimia.
Pencernaan berawal dari mulut, lalu makanan dirubah
secara mekanik dengan cara dikunyah yang hasilnya diaduk dengan saliva dan
terkandung ptialin. Mengunyah berfungsi untuk menjadikan makanan menjjadi
partikel kecil yang cocok untuk ditelan. Selanjutnya makanan ditelan lalu
memasuki esophagus dan bergerak terjadi gerak peristaltic setelah itu makanan
masuk ke lambung. Di lambung pepsinogen dipakai kembali lalu diaktifkan menjadi
pepsin. Lambung berfungsi juga sebagai penyimpan makanan di dalam perut kurang
lebih selama tiga jam. Makanan keluar dari lambung sebagai asam yang biasa
disebut kimus. Terjadi gerakan peristaltik di dalam usus kecil lalu dipakai
kembali dengan kimus.
Absorpsi
Usus kecil sebagai wadah absorpsi
utama nutrien. Di dalam intestine terjadi pergerakan peristaltik menuju usus
besar.
a. Metabolisme
Nutrien diserap
termasuk air yang nantinya akan ditransfer menuju jaringan tubuh.
b. Penyimpanan
Lemak adalah dasar
pokok dari energi yang tersimpan,
Eliminasi
Isi di dalam usus besar bergerak
melewati usus besar yang bermacam menggunakan peristaltic.
Macam-Macam Bentuk Perkembangan di dalam Peningkatan
Nutrisi
1. Bayi
di dalam perkembangannnya ditandai perkembangannya cepat.
·
Pemenuhan ASI pada bayi menyediakan keuntungan
kebutuhan nutrisi pada bayi.
·
Bayi meminum susu formula dirancang di dalamnya
terkandung susunan nutrien pada ASI.
·
Makanan padat yang diperkenalkan pada bayi dalam
bentuk sereal. Karena sereal di dalamnya mengandung banyak zat besi.
2. Todler
dan anak sebelum sekolah
Toddler
tertarik pada lingkungan dan peningkatan skill motorik dibandingkan makanan. Anak
berumur sebelum sekolah memerlukan kurang lebih 480 g susu dalam satu hari,
rentang 30-90 g daging, 4-5 porsi buah-buahan dan sayur.
3. Anak
umur sekolah
Kebutuhan makan
pada anak umur sekolah lebih banyak daripada sebelumnya dan pemenuhan kebutuhan
makanan lebih bermacam.
4. Remaja
Untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme kebutuhan kalori pada remaja semakin meningkat.
5. Dewasa
muda dan dewasa matang
Nutrien yang
dibutuhkan semakin berkurang pada akhir pertumbuhan.
6. Kehamilan
Pada masa
kehamilan memenuhi kebutuhan energinya yang sesuai dengan aktifitas dan berat
badan.
7. Proses
menyusui (laktasi)
Kebutuhan
menyusui kurang lebih 500 kkal dari umum biasanya.
8. Lansia
Lansia pada umumnya
mengalami penurunan kalori karena bertambahnya usia. Faktor yang mempengaruhi
keadaan nutrisi lansia yaitu pendapatan dan kesehatan.
Nutrisi dan Pembentukan
Keperawatan
Perawat adalah profesi yang bagus
dalam menangani nutrisi yang buruk dan
melakukan tindakan untuk mengawali perubahan.
a. Pengkajian
Pengkajian
nutrisi ada empat daerah pokok:
1.
Antropometrik dan pengukuran secara fisik
2.
Tes laboratorium
3.
Kesehatan dan keadaan diet saat dulu
4.
Observasi klinik
Pasien yang bermasalah dalam nutrisinya ada dua macam
yaitu:
1. Klien
pascaoperatif pada asupan makanannya banyak berubah pada keadaan perioperatif.
2. Klien
imobilisasi pada keadaan lumpuh sering meluas dan dapat menghasilkan
deosifikasi dan pengeroposan tulang.
Diagnosa
Keperawatan
Di dalamnya ada defisiasi nutrisi
atau permasalahan pada klien yang dapat mengkibatkan defisiensi nurisi contoh
trauma oral.
Perencanaan
Perencanaan pemeliharaan keadaan nutrisi yang di
dalamnya ada bentuk perawatan kualitas tinggi. Rancangan asuhan keperawatan
untuk pasien penerima NP berikut ini:
1. Pasien
mendapatkan keseimbangan nitrogen yang baik.
2. Nutrien
untuk penyembuhan luka.
3. Pasien
segera menerima nutrisi secepatnya.
Implementasi
Perawat bisa menolong pasien untuk
dapat paham faktor-faktor yang dapat mengurangi keinginan makan. Pengaruh yang
dapat merusak asupan makan adalah tes diagnostic, stress, dan medikasi.
Mengembalikan
nafsu makan
Perawat bisa membantu pasien untuk
mengembalikan nafsu makan pasien yaitu dengan cara beradaptasi dengan
lingkungan, konsultasi kepada ahli gizi, aturan dalam memilih makanan dan diet
khusus, pemberian obat untuk mengembalikan nafsu makan, dan konseling pasien
dan keluarga.
Nutrisi
Parenteral (NP)
NP adalah suatu bentuk yang
mendorong nutrisi secara khusus untuk pemberian nutrien dengan melewati
intravena.
·
Memulai NP
NP dengan fokus
dekstrosa membutuhkan kateter vena utama yang diletakkan di aliran ven utama
misalnya vena kava. Saat pemasangan kateter vena, perawat menerangkan urutan
pada pasien dan meminta persetujuan. Pasien diletakkan saat posisi
Trendelenburg berfungsi untuk perbesaran vena sentral di bahu maupun leher. Setelah meletakkan kateter untuk memompa
intravena yang terhubung dengan utamanya dari kateter atau kateter di bersihkan
dengan larutan garam sampai keadaan tepat sudah pasti oleh radiograf. Perawat
meneliti keadaan pasien dengan cermat sampai kateter vena sentral terpasang
pada petunjuk gawat napas.
1.
Memulai penginfusan
NP dilaksanakan menggunakan infus.
2.
Rata-rata aliran infus
Pasien sebelumnya dudah mendapatkan
larutan NP pada kecepatan 40-60 ml/jam.
3.
Pencegahan komplikasi
Kompikasi NP adalah komplikasi yang
berkaitan dengan mesin kateter vena yag sudah terpasang, komplikasi infeksius
disebabkan letak kateter, sedangkan komplikasi metabolik disebabkan kaitan pada
larutan NP.
Evaluasi
Pengecekan nutrisi harus
dilaksanakan terus-menerus untuk mengetahui hasil pengecekan perawat.
**Catatan: Diringkas oleh Firna Aprilianingsih dari buku Potter, P.A
& Perry A.G. 1997. Buku Ajar
Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik, Vol. 2 E/4. Alih
bahasa oleh Yasmin Asih, dkk. Jakarta: EGC. (halaman 1420-1440).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar...