TAHAP KONSEPSI HINGGA
PRASEKOLAH
Pertumbuhan
dan perkembangan merupakan proses yang terarah, dapat diperkirakan, saling
berkaitan, dan kompleks yang terus berlanjut selama kehidupan sampai kematian. Perilaku
kemajuan ini bersifat individual, melalui tahapan kronologis yang hampir sama
dari perkembangan dan pertumbuhan tetapi pada tahap dan perilaku masing-masing
individu yang berbeda. Sebagai seorang perawat, kita harus memahami tumbuh
kembang anak, terutama dalam kesehatan, guna membimbing dan meningkatkan
kondisi normal serta mendeteksi dan mencegah kondisi abnormal.
Pertumbuhan dan perkembangan manusia dibagi ke
dalam tahap yang diatur sesuai kelompok umur, berdasarkan waktu dan tugas
perkembangan yang harus dicapai individu untuk maju ke tahap selanjutnya.
Periode perkembangan dibagi menjadi 2 yaitu Periode Pranatal (masa konsepsi
sampai lahir) dan Periode Bayi yang terdiri dari lahir sampai 12 atau 18 bulan,
masa kanak-kanak awal usia 1-6 tahun, masa kanak-kanak pertengahan usia 6-11
atau 12 tahun, dan masa kanak-kanak akhir yang terdiri dari praremaja usia
10-13 tahun, remaja usia 13-18 tahun, dan remaja akhir usia 18-21 tahun. Faktor
utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah kekuatan alami yang
terdiri dari hereditas dan temperamen, dan kekuatan eksternal yang terdiri dari
keluarga, kelompok teman sebaya, pengalaman hidup, kesehatan lingkungan,
kesehatan prenatal, nutrisi, istirahat, tidur, dan olahraga, status kesehatan,
dan lingkungan tempat tinggal.
Selama periode prenatal (kehidupan
intrauterin), embrio tumbuh dari sel tunggal menjadi fisiologis. Seluruh sistem
organ utama berkembang dalam uterus, dengan beberapa fungsi sebelum lahir.
Kondisi psikososial juga mulai terbentuk selama masa gestasi. Periode gestasi
seringkali dibagi menjadi tiga periode yang disebut trimester. Karena
perkembangan dari bayi atau fetus, berada dalam tahapan perkembangan yang
berbeda dalam setiap trimester. Waktu trimester pertama terjadi selama 3 bulan
pertama kalender. Di trimester ini terjadi diferensiasi sel dan pembentukan
atau perkembangan organ yang terjadi pada kecepatan dan waktu yang berbeda-beda,
dan setiap organ sangat rentan terhadap
gangguan dari lingkungan. Kemudian organ-organ tersebut berkembang menjadi
sistem organ yang terus berkembang pada trimester kedua pada bulan ke-3 sampai
ke-6. Pada akhir bulan keenam, kebanyakan sistem organ lengkap dan dapat
berfungsi. Oleh karena itu janin dipertimbangkan dapat hidup jika diberikan
dukungan lingkungan yang intensif. Jari-jari tangan dan kaki berkembang, dasar
awal fungsi ginjal, dan jenis kelamin janin dapat ditentukan. Janin terbungkus
dengan substansi yang menutupi kulit dan rambut-rambut yang halus (lanugo) yang
hampir menutupi seluruh tubuh. Denyut jantung janin dapat terdengar pada
auskultasi dengan stetoskop, dan ibu menjadi waspada terhadap gerakan janin.
Pada trimester ketiga, kulit janin menebal dan lanugo mulai hilang, tubuh janin
menjadi lebih bulat dan penuh. Otak pun mulai tumbuh dan sistem saraf pusat
telah menetapkan jumlah total neuron dan menghubungkan antara neuron serta
mielinasi serat saraf yang berlangsung dalam waktu yang cepat. Janin yang
normal secara fisik mampu untuk membuat peralihan dari kehidupan intrauterine
ke kehidupan ekstrauterin.
A. PENINGKATAN KESEHATAN UNTUK NEONATUS
Periode
neonatus adalah masa bulan pertama kehidupan. Fungsi fisik bayi baru lahir
kebanyakan reflektif, dan stabilisasi sistem organ utama adalah tugas tubuh
yang utama. Perilaku sangat mempengaruhi interaksi antara bayi baru lahir dan
lingkungan serta pengaruh. Pengkajian keperawatan menyeluruh dilakukan segera
pada saat fungsi fisiologis neonatus stabil beberapa jam setelah lahir dengan mengukur
tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, temperature, nadi dan pernapasan
serta mengobservasi penampilan umum fungsi tubuh, kemampuan sensori, dan
kemampuan berespons. Karakteristik fisik yang normal yaitu tetap adanya lanugo
pada kulit di bagian belakang, sianosis pada tangan dan kaki, khususnya selama
aktivitas, dan abdomen yang lebut dan menonjol. Fungsi neurologis dikaji dengan
mengobservasi tingkat aktivitas neonatus, kewaspadaan, iritabilitas, dan
respons terhadap stimulus dan kehadiran serta kekuatan dari refleks.
Karakteristik perilaku bayi yang baru lahir normal adalah periode mengisap,
menangis, tidur, dan beraktivitas. Perkembangan kognitif yang awal mulai dengan
perilaku bawaan, refleks, dan fungsi sensori. Bayi yang baru lahir memulai
aktivitas refleks, menyesuaikan benda-benda yang baru ke dalam perilaku, dan
mengakomodasikan perilaku ini untuk mencapai keinginan mereka. Fungsi sensori
membantu perkembangan kognitif pada bayi baru lahir. Anak-anak dapat berfokus
dan melihat benda, kesukaan untuk wajah orang muncul. Sistem auditorius dan
vestibular berfungsi dari saat lahir. Kemampuan sensori ini memberikan neonatus
untuk mengeluarkan stimulus lebih daripada hanya menerima stimulus, seperti
orangtua berbicara dengan bayi mereka dan memegang mereka untuk melihat wajah
mereka. Hal ini memungkinkan bayi untuk mencari atau mengambil stimulus, dengan
demikian memperbesar pembelajaran dan peningkatan perkembangan kognitif. Untuk
neonatus, menangis adalah komunikasi. Misalnya, mereka menangis karena popok
mereka basah, karena lapar atau ingin dipeluk. Perkembangan psikososial
neonatus adalah interaksi antara orangtua dan anak yang semakin dekat.
B. PENINGKATAN KESEHATAN BAYI
Pertumbuhan dan
perubahan fisik di masa bayi mulai cepat. Perawat dapat mengevaluasi pola pertumbuhan
dengan mencatat ukuran berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala pada
interval. Ukuran meningkat sangat cepat
selama tahun pertama kehidupan, berat badan lahir menjadi dua kali sebelum 6
bulan dan tiga kali pada 12 bulan. Tinggi badan meningkat 50% (1 inci selama 6
bulan dan ½ inci selama 6 bulan berikutnya), dengan diameter dada mendekati
besar lingkar kepala (Wong, 1995). Fungsi fisiologis stabil, denyut jantung
80-130 per menit, tekanan darah 72-110/38 sampai 72 mmHg. Pola fungsi tubuhpun
juga stabil, ditandai dengan tidur, eliminasi, dan rutinitas menyusui. Untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi bayi, perawat menjelaskan dan membantu orangtua memilih dan
menyediakan diet nutrisi yang adekuat untuk bayi mereka. Kegiatan menyusui direkomendasikan
untuk bayi karena air susu berisi nutrisi esensial dari protein, lemak,
karbohidrat, zat besi dan protein yang bereaksi sebagai zat kekebalan tubuh. Konsentrasi
fluoride yang adekuat untuk memberi perlindungan terhadap karies gigi tidak
tersedia dalam air susu ibu sehingga air yang mengandung fluor direkomendasikan
pada bayi. Gigi bayi mulai tumbuh pada usia 7 bulan, ditandai dengan timbulnya
demam ringan dan iritabilitas yang disebabkan oleh inflamasi benjolan pada saat
gigi siap muncul. Bayi belajar banyak dari pengalaman dan memanipulasi
lingkungan, seperti belajar berbicara dan mengeksplorasi benda-benda yang
berada di sekitarnya. Selama tahun pertama mereka, bayi mulai membedakan diri
mereka sendiri dan orang lain sebagai bagian yang terpisah dan yang mempunyai
kemampuan untuk melakukan tindakan pada diri sendiri. Melalui pengalaman yang
berulang dengan lingkungan, bayi belajar di mana diri sendiri berakhir dan
mulai dengan dunia luar. Pada saat bayi menentukan batasan fisik mereka, mereka
mulai merespons orang lain. Kebanyakan bayi dapat membedakan antara orang asing
dan orang yang dikenalnya dengan cara merespon yang berbeda terhadap keduanya. Bayi
mencari orang teredekat untuk dukungan dan rasa nyaman selama masa stres. Bayi juga
mulai bermain permainan sosial sederhana seperti mengumpulkan kue dan bermain
mengintip. Untuk persepsi kesehatan, perawat memiliki tanggung jawab untuk
mendidik orangtua dan pengasuh lainnya mengenai perilaku peningkatan kesehatan
yang akan secara positif mempengaruhi persepsi sehat dan diri sendiri.
C.
PENINGKATAN
KESEHATAN TODDLER (MASA KANAK-KANAK USIA 12-36 BULAN)
Toddler
ditandai dengan peningkatan kemandirian yang diperkuat dengan kemampuan
mobilitas fisik dan kognitif lebih besar. Posisi anak ketika berjalan adalah
tegak dengan sikap papan berjalan, abdomen menonjol, dan lengan berada di luar
sisi untuk keseimbangan. Waktu rata-rata peningkatan berat badan dan panjang
badan berlangsung lambat. Sistem jantung paru menjadi stabil pada masa toddler.
Denyut jantung dan pernapasan lambat rata-rata 110 kali permenit dan 25 kali
pernapasan permenit, dan rentang tekanan darah 70/40-110/70. Fontanel anterior
menutup antara usia 12 dan 18 bulan. Kebanyakan toddler beralih dari susu ibu
atau formula kepada susu sapi. Kebutuhan nutrisi yang meningkat terpenuhi
dengan makanan padat dari pyramid makanan. Karena orangtua sering membatasi ukuran kebutuhan
normal untuk anak mereka, perawat dapat menurunkan rasa cemas mereka dengan
memberi informasi mengenai ukuran kebutuhan makanan yang normal. Pencapaian toddler
terhadap perkembangan benda permanen, kemampuan mereka untuk mengingat
kejadian, dan kemampuan permulaan mereka untuk menempatkan pemikiran ke dalam
kata pada kira-kira usia 2 tahun memperlihatkan transisi mereka dari
perkembangan kognitif tahap sensori-motorik ke tahap pemikiran praoperasional
(Piaget, 1952). Anak mulai menggunakan 10-300 kata dan secara umum mampu
berbicara dalam kalimat yang pendek seperti “siapa itu?” dan “apa itu?”. Toddler
tidak memahami konsep yang baik dan benar, tetapi mereka mengerti bahwa
beberapa perilaku membawa hasil yang positif dan negatif. Menurut Erikson
(1963), Perasaan autonomi muncul selama masa toddler. Anak-anak mencoba
kemandirian dengan menggunakan otot-otot mereka yang berkembang untuk melakukan
apa saja untuk mereka sendiri dan menjadi ahli dari fungsi tubuh mereka. Persepsi
toddler terhadap kesehatan mereka sendiri dibatasi oleh kemampuan kognitif
mereka. Anak-anak terus mengenali sensasi tubuh mereka bagian dalam tetapi
tidak tahu lokasi sensasi tersebut. Selama masa ini, anak-anak mulai
menginternalisasi label yang diberikan oleh orangtua atau pemberi pelayanan
kesehatan professional untuk kondisi somatis, seperti rasa tidak nyaman pada
abdomen. Anak-anak mengobservasi dan meniru praktik perawatan kesehatan orangtua.
D.
PENINGKATAN
KESEHATAN UNTUK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN)
Anak-anak
menyempurnakan penguasaan terhadap tubuh mereka dan merasa cemas menunggu awal
pendidikan formal. Bagi orangtua, hal ini merupakan hal yang menarik karena
anak-anak dapat membagi pemikiran mereka secara lebih akurat, dan dapat lebih
secara efektif berinteraksi dan berkomunikasi. Perkembangan fisik terus
berlangsung menjadi lambat dimana perkembangan kognitif dan psikososial menjadi
cepat.
Kepercayaan
orangtua mengenai kesehatan, sensasi pada tubuh anak-anak, dan kemampuan mereka
untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang biasanya membantu anak-anak mengembangkan
perilaku sehat mereka. Prasekolah biasanya mulai mandiri dalam mandi,
berpakaian, dan makan. Kemandirian ini dapat mempengaruhi perasaan mereka
mengenai kesehatan mereka sendiri.
PROSES KEPERAWATAN DAN ANAK
A. Pengkajian
Pengkajian ini
membantu perawat dalam memberikan perawatan yang meningkatkan resolusi dari
penyakit dan kesejahteraan secara umum pada anak dan keluarga mereka.
Pengkajian keperawatan pada anak terdiri dari:
1.
Pengkajian Perkembangan, meliputi:
-
Pemeriksaan terhadap keterampilan motorik anak
memperlihatkan sejumlah bantuan yang dibutuhkan oleh anak dengan makan,
menggosok gigi, mandi, berpakaian, eliminasi, dan ambulasi.
2.
Penentuan kebiasaan makan, tidur, dan eliminasi.
Observasi respons terhadap hospitalisasi
3. Riwayat
penyakit sebelumnya, hospitalisasi, dan perpisahan.
4. Riwayat
pengobatan.
5. Persepsi
tentang penyakit
6. Orang
pendukung yang tersedia
B.
Diagnosa
Keperawatan
Diagnosa
keperawatan mengidentifikasi masalah dan kemungkinan penyebab masalah ketika
anak dihospitalisasi. Identifikasi ini memungkinkan perawat merencanakan intervensi
spesifik untuk penyembuhan.
C. Perencanaan
Setelah
mengidentifikasi diagnosa keperawatan, perawat mengembangkan rencana perawatan.
Penentuan tujuan dan hasil yang diharapkan dari perawatan untuk setiap diagnose
keperawatan merupakan tahap yang pertama. Ketidakdapatan anak dalam menyebutkan
perasaan dan kebutuhan mereka adalah hal yang penting untuk melibatkan orangtua
dan anggota keluarga lain. Tujuan perawatan untuk anak yang dirawat di rumah
sakit harus memperhatikan kebutuhan perkembangan dan meliputi hal-hal di bawah
ini:
1. Meminimalkan
rasa cemas karena perpisahan
2. Mempertahankan
kepercayaan
3. Mengurangi
rasa takut
4. Meminimalkan
rasa tidak nyaman pada fisik
5. Membantu
pertumbuhan dan perkembangan yang normal
6. Menggabungkan
bermain dan kegiatan pengalih ke dalam kegiatan sehari-hari
D.
Implementasi
Pada saat anak mengalami hospitalisasi
atau menerima perawatan pada fasilitas rumah sakit di rumah mereka, perawat
mencoba untuk memastikan bahwa pengalaman tersebut merupakan hal yang positif
untuk anak dan keluarga, mengingat bahwa setiap anak adalah unik dan menjadi sensitif
dalam respons per individual terhadap tindakan keperawatan.
Ketika anak cemas karena ditinggalkan
orangtua karena mereka tidak bisa menemani sang anak secara terus menerus di
rumah sakit, orangtua harus memberitahu anak kapan mereka akan pergi dan kapan
mereka akan kembali untuk menemaninya lagi, perawat primer harus bersama anak
pada saat orangtua meninggalkan anak tersebut untuk memberikan dukungan dan
pengalihan perhatian. Jelaskan kepada orangtua bahwa protes merupakan perilaku
normal dan memperlihatkan hubungan yang kuat dengan orangtua.
Untuk menumbuhkan kepercayaan pada
orangtua dan meminimalisir ketakutan pada anak, biarkan anak mengobservasi
hubungan yang ramah antara orangtua dan perawat, kemudian ajak anak
berkomunikasi melalui alat-alat mainan binatang atau boneka sebelum secara
langsung menyapa anak, hindari memberi isyarat seperti senyum yang lebar dan
kontak mata yang lebar, dan ajaklah orangtua ke dalam kegiatan pengkajian awal
seperti pengukuran tanda vital.
Anak-anak dari semua usia, termasuk bayi
yang baru lahir, pasti mengalami rasa sakit. Rasa sakit pada bayi adalah rasa
lapar dan rasa nyaman yang ditunjukkan dengan menangis yang tidak berhenti
dengan tindakan menenangkan. Toddler masih menerima sensasi dengan cara yang
luas tidak dapat mengindikasikan dengan jelas di mana rasa sakit tersebut
dirasakan. Perawat harus bisa membuat bayi atau toddler merasa nyaman berbicara
dengan suara lembut atau menyanyi dengan lembut dan dengan kontak fisik seperti
memegang dan mengayun, memeluk, menyentuh, serta mencium. Berikan anak-anak
benda yang memberikan rasa aman dan nyaman (selimut, mainan favorit, dan scarf ibunya)
dan keyakinan kepada anak-anak bahwa tidak apa-apa jika mereka menangis dan
tekankan sesuatu yang membantu yang mereka lakukan, seperti jaga lengan mereka
untuk tidak bergerak selama anak tersebut mendapatkan suntikan.
Untuk mengembangkan pertumbuhan dan
perkembangan normal pada anak, harus dalam lingkungan yang dapat menerima perilaku
regresif. Anak diberi dorongan untuk berpartisipasi dalam kegiatan perawatan
diri sendiri dan untuk mengembangkan kosakata baru dengan mempelajari nama
benda dan orang yang berada di rumah sakit. Anak juga diberi stimulasi
pendengaran dan penglihatan secara periodik, misalnya membacakan buku untuk
anak-anak, dan melihat gambar di buku. Perawat berdiskusi dengan orangtua
tentang pengaruh hospitalisasi pada pertumbuhan dan perkembangan anak dan
penjelasan bagaimana mereka dapat membantu anak untuk meningkatkan kembali dan
mencapai tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Bermain adalah pekerjaan anak-anak. Bermain
di rumah sakit membuat normal sesuatu yang asing dan kadang kondisi lingkungan
yang tidak ramah dan memberi jalan untuk menurunkan tekanan. Perawat dapat
memasukkan bermain ke dalam kegiatan sehari-hari seperti mandi, berpakaian,
makan, dan pengukuran tanda vital. Perawat juga dapat memberi kesempatan kepada
semua anak, terutama yang mengalami keadaan imobilisasi untuk pergi ke ruangan
bermain atau terlibat dalam permainan dengan anak yang lain.
E.
Evaluasi
Mengevaluasi respons anak dan keluarga
terhadap tindakan keperawatan merupakan hal yang penting untuk menentukan
apakah tujuan perawatan telah tercapai. Penetapan hasil yang diharapkan
memberikan standar yang menggunakan pengukuran evaluasi untuk menentukan
respons intervensi.
Setiap lembaga pelayanan kesehatan
memiliki petunjuk sendiri untuk merekam dan mengganti informasi mengenai klien,
tetapi berdasarkan metode yang digunakan, penting untuk selalu memasukkan
hal-hal berikut ini:
1. Pengkajian
dan tindakan keperawatan yang berhubungan dengan diagnose keperawatan
2. Respons
anak dan orangtua pada pendidikan kesehatan
3. Pertanyaan
yang diajukan oleh anak dan orangtua serta respons perawat
4. Perilaku
sosial dari anak
*Catatan: Diringkas oleh Safiah Puspa Asyillah dari
buku Potter, P.A. & Perry, A.G. 1999. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses, dan Praktik, Vol. 1 E/4. Alih bahasa oleh Yasmin Asih, Made
Sumarwati, Dian Evriyani, Laily Mahmudah, Ellen Panggabean, Kusrini S,
Novietasari. Jakarta : EGC. (halaman 636-677)